Tsingshan akan Bangun Pabrik Litium Senilai Rp 5 Triliun di Indonesia

Happy Fajrian
26 November 2021, 19:12
tsingshan, litium, lithium, baterai listrik, kendaraan listrik, nikel, pertambangan
123RF.com/malp
Ilustrasi baterai lithium-ion.

Tsingshan telah merencanakan produksi tahunan setidaknya 230.000 ton nikel dan sekitar 27.000 ton kobalt untuk bahan baku baterai listrik di Indonesia. Ketika pabrik litium mulai beroperasi, Tsingshan akan memiliki pasokan yang besar dari tiga logam utama bahan baku baterai listrik.

Pabrik litium Tsingshan juga akan memajukan ambisi pemerintah Indonesia untuk menjadi pemain terkemuka dalam rantai pasokan EV, mengikuti investasi besar di negara ini oleh pembuat baterai LG Chem Ltd dan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL).

Indonesia menargetkan untuk memproduksi 140 gigawatt jam baterai pada 2030, dan membutuhkan investasi sekitar US$ 35 miliar (Rp 500 triliun) untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, yang fasilitas baterai, stasiun pengisian, daur ulang baterai dan fasilitas swap, dalam lima hingga sepuluh tahun.

Awal tahun ini, pemerintah meluncurkan Indonesia Battery Corporation, sebuah badan usaha milik negara yang bertujuan untuk mengembangkan sektor baterai di tanah air. Simak databoks berikut:

"Pabrik litium Chengxin/Tsingshan di Indonesia berdiri untuk mendapatkan keuntungan dari permintaan domestik, dan ditempatkan secara strategis untuk menjadi pemasok litium pilihan bagi pembuat baterai di dalam negeri yang tidak perlu membayar biaya pengiriman yang seharusnya mereka bayar untuk mengimpor litium," kata analis di Fitch Solutions, Sabrin Chowdhury.

Tsingshan juga diharapkan mendapat manfaat dari proyek pembangkit listrik energi bersih 2 gigawatt yang direncanakan di Indonesia yang akan membantu mengurangi biaya listrik perusahaan dan meningkatkan daya tariknya sebagai pemasok bahan EV utama yang rendah emisi. Tetapi Tsingshan juga harus mengatasi tantangan mendasar untuk menghasilkan produk litium yang dimurnikan secara menguntungkan dari awal.

Tsingshan telah menunjukkan kemampuan teknologinya dengan mengubah nikel pig iron (NPI) bermutu rendah yang melimpah di Indonesia menjadi nikel matte bermutu lebih tinggi yang merupakan bahan baku baja tahan karat dan baterai pada skala massal.

Masih ada pertanyaan apakah ia dapat melakukan hal serupa dengan litium yang jauh lebih langka, yang memiliki karakteristik geologisnya sendiri yang unik.

"Apakah mereka dapat menantang 5 besar di raksasa litium? Tapi Tsingshan tidak boleh diremehkan," kata direktur di Wood Mackenzie, Gavin Montgomery, mengacu pada raksasa lithium Albemarle Corp, Ganfeng Lithium Co Ltd, SQM, Tianqi Lithium Corp, dan Livent Corp.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...