Pengembangan Bisnis EBT Pertamina Raih Anugerah Katadata Green

Image title
Oleh Yandi M. Rofiyandi
1 Desember 2022, 12:59
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini (kiri), CEO Katadata Metta Dharmasaputra (kanan) memberikan piagam penghargaan Katadata Green kategori Energi/Pertambangan pada acara Regional Summit 2022 di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Ja
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini (kiri), CEO Katadata Metta Dharmasaputra (kanan) memberikan piagam penghargaan Katadata Green kategori Energi/Pertambangan pada acara Regional Summit 2022 di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).

Kedua pilar utama tersebut antara lain dekarbonisasi kegiatan usaha dan pengembangan bisnis hijau baru. Sedangkan tiga enabler yang akan mendukung rencana Pertamina dalam mendorong NZE, adalah mengembangkan standar penghitungan karbon yang telah disetujui oleh peraturan nasional dan internasional, serta penerapan harga karbon internal Pertamina. 

Enabler lainnya adalah membangun organisasi keberlanjutan yang akan mengawasi bisnis Pertamina berada di jalur yang benar untuk tujuan Net Zero Roadmap-nya. Terakhir, keterlibatan pemangku kepentingan untuk sepenuhnya mendukung target dan komitmen NZE nasional.

“Sebagai perusahaan energi, Pertamina memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pilar pencapaian net zero emisi di Tanah Air, dengan prinsip keterjangkauan dan kewajaran,” ujar Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina, Atep Salyadi Dariah Saputra dilansir laman Pertamina pada Rabu (23/11/2022).

Di Pertamina, dekarbonisasi bisnis dilakukan melalui efisiensi energi, peningkatan kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan, pengurangan loss, elektrifikasi armada dan peralatan statik, penangkapan dan penyimpanan karbon, menggunakan armada dengan bahan bakar rendah atau nol karbon, dan lain-lain.

Beberapa inisiatif menuju dekarbonisasi itu di antaranya, penggunaan energi surya di beberapa wilayah operasi seperti Dumai, Cilacap dan SPBU Green Energy dengan kapasitas 1-2 MW. Pertamina juga meningkatkan kapasitas energi surya yang lebih besar untuk memasok kebutuhan Proyek Rokan hingga 25 MW. Inisiatif lainnya terlihat dari megaproyek GRR Tuban serta memasok energi dari pembangkit listrik LNG dengan kapasitas 570 MW.

Rekam jejak Pertamina dalam mengupayakan transisi energi juga terlihat dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Jawa-1 dengan kapasitas 1.760 MW dan peluncuran produk green energy berupa Generator Set (Genset) untuk Kendaraan Listrik di Formula E Jakarta (E-Prix 2022). Di angkasa, Pertamina telah berhasil memproduksi Green Avtur J 2.4 dan telah diujicobakan pada pesawat CN 235.

Di sektor kilang, Pertamina terus mengembangkan Bio Refinery di Cilacap yang telah berhasil memproduksi Bio Avtur dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dengan kapasitas 2.500 – 3.000 barel per hari dan akan ditingkatkan menjadi 6.000 barrel per hari. Kilang Plaju juga akan menyusul dengan produksi BioAvtur dari Crude Palm Oil (CPO) dengan kapasitas lebih tinggi hingga 20.000 barel per hari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...