ESDM Ungkap Tantangan Implementasi B35, dari Kilang hingga Distribusi

Muhamad Fajar Riyandanu
31 Januari 2023, 18:43
biodiesel, b35
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Tampak area Refinery Unit V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur (22/7).

Sementara itu, diperlukan pendanaan hingga US$ 7,24 miliar untuk memperluas kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barel per hari dari sebelumnya 260 ribu barel per hari.

Proyek pembangunan infrastruktur terbesar Pertamina ini juga bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dalam mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan menghasilkan produk olahan migas berkualitas tinggi.

Selain faktor kilang, Dadan juga mendorong para produsen biodiesel untuk membangun fasilitas pencampuran di wilayah Papua. Hal itu dinilai bisa meningkatkan capaian sebaran biodiesel domestik.

"Di Papua ada kebun sawit dan ada pabrik biodiesel di sana. Dari segi logistik ini akan lebih membantu untuk pengiriman di wilayah timur," kata Dadan.

Dadan juga menyampaikan bahwa dari sisi produksi, kapasitas produksi biodiesel telah mencukupi untuk menjalankan implementasi B35. "Memang waktu awal kami rencanakan B40 itu tidak cukup. Jadi, kebijakan menjadikan B35 ini memang kebijakan yang paling pas dari sisi suplai biodiesel," kata Dadan.

Selanjutnya dari sisi distribusi, dia berharap nantinya tidak terjadi B0 di lapangan. "Target kami adalah memastikan bahwa tidak terjadi B0. B0 itu artinya bahwa di lapangan itu tidak dicampur biodieselnya karena misalnya biodieselnya telat datang, ini kami hindari untuk hal tersebut," tuturnya.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...