ThorCon Siapkan Rp17 T untuk Bangun PLTN Thorium di Pulau Gelasa Babel

Happy Fajrian
29 Maret 2023, 17:58
pltn, thorium, nuklir, pembangkit listrik
Pixabay
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir

Ia mengatakan pihaknya sudah membangun laboratorium bahan bakar yang bekerja sama dengan ITB yang ditargetkan akan commisioning setelah lebaran. Laboratorium yang telah dibangun dalam bentuk 2 kontainer nantinya akan menjadi cikal-bakal pabrik bahan bakar yang akan dibangun di Bangka Belitung.

Ia menambahkan dengan target pemerintah sebesar 8 gigawatt listrik dari PLTN tahun 2040 dan 54 gigawatt pada 2060, maka PLTN pertama ditargetkan beroperasi tahun 2032. Jadwal ini sesuai dengan timeline yang pihaknya ajukan pada pemerintah yang mana Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2031-2032.

“Selama 2 tahun ini kami telah melakukan berbagai macam kajian. Prosesnya masih panjang tapi ini adalah langkah awal pembangunan. Kita tidak lagi dapat menutup mata terkait kebermanfaatan dari energi nuklir ini,” katanya.

Apa Itu Thorium

Sebagai informasi, thorium merupakan unsur kimia logam radioaktif lemah dengan simbol Th dan nomor atom 90. Thorium berwarna keperakan dan bernoda hitam ketika terkena udara, membentuk torium dioksida. Thorium disebut empat kali lebih banyak dibandingkan uranium, mudah dibentuk dan memiliki titik leleh yang tinggi.

Thorium lebih aman dan lebih efisien untuk ditambang daripada uranium, sehingga membuatnya lebih ramah lingkungan. Persentase thorium yang ditemukan dalam bijihnya umumnya lebih besar daripada persentase uranium yang ditemukan dalam bijihnya, sehingga lebih hemat biaya.

Sangat mungkin untuk membangun reaktor nuklir yang berbasis thorium, alih-alih uranium yang lebih umum digunakan. Reaktor thorium kemungkinan akan lebih aman karena stabilitas bahan bakar berbasis thorium lebih baik dibandingkan uranium, dan tidak dapat dibuat menjadi senjata nuklir.

Para pelobi thorium mengklaim bahwa satu ton thorium yang dibakar dalam molten salt reactor (MSR) yang menggunakan bahan bakar cair alih-alih bahan bakar padat, dapat menghasilkan energi sebesar satu gigawatt. Reaktor tradisional perlu membakar 250 ton uranium untuk menghasilkan jumlah energi yang sama.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...