Pertamina akan Sediakan Penukaran Baterai Motor Listrik di Semua SPBU

Nadya Zahira
3 Oktober 2023, 11:38
Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

Pemerintah terus mendorong penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) guna mengakselerasi transisi energi. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina, PLN, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID) akan berkolaborasi untuk membangun ekosistem baterai EV di Indonesia.

Nicke menuturkan, pihaknya dalam kolaborasi tersebut akan berkontribusi salah satunya yaitu menyiapkan fasilitas penukaran baterai atau battery swap di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Pertamina.

“Jadi kontribusi kami salah satunya akan membangun EV battery ecosystem dari hulu hingga hilir, dan berbagai peran sesuai kompetensi dan scope masing-masing,” ujar Nicke dalam Rapat Panja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/10).

Nicke menjelaskan, peran MIND ID dalam kolaborasi tersebut yakni akan berfokus di sisi hulu. Selanjutnya di sisi pemurnian (refinery) MIND ID dan Pertamina akan menjalankan perannya masing-masing.

Sedangkan PLN berperan di sisi hilir, di mana akan fokus pada pengembangan baterai kendaraan listrik yang nantinya juga akan dibantu oleh Pertamina.

Di sisi lain, dia mengatakan, jika PLN sudah mempunyai standar untuk battery charging station atau SPKLU, pihaknya berencana akan berbagi untuk menyediakan fasilitas penukaran baterai di semua SPBU Pertamina. Pasalnya, menurut dia, antara SPKLU dan swapping berbeda pasarnya.

“Karena kan biasanya pengisian baterai EV sebagian besar untuk kendaraan mobil, sedangkan stasiun penukaran baterai untuk motor,” ujarnya.

Nicke menilai, kendaraan roda dua atau motor lebih mudah dan terjangkau untuk bisa beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke listrik. Namun, sayangnya harga baterainya lebih mahal yakni setengahnya dari harga motor.

“Oleh sebab itu, kami harus memberikan dukungan dengan menyediakan stasiun baterai isi ulang di semua tempat termasuk di SPBU Pertamina," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menuturkan, penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan BBM. Dari perhitungan 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM 2,4 kilogram. Sedangkan 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia, emisinya hanya 0,85 kg CO2e.

Artinya kalau 1,2 kWh, emisinya sekitar 1,1 kg CO2e. "Dengan menggunakan kendaraan listrik maka kita sudah menjadi bagian dalam mengurangi emisi karbon lebih dari 50%," paparnya.

SPBKLU kini telah banyak digunakan oleh pengguna motor listrik. Kemudahannya juga telah dirasakan oleh salah satu pengemudi ojek daring di Jakarta, Achmad Iskandar. Menurutnya untuk satu baterai penuh bisa digunakan untuk menempuh jarak sekitar 60 kilometer.

"Saya setiap hari bisa lebih dari 60 km. Hadirnya SPBKLU ini membuat penggunaan motor listrik lebih mudah, karena mengganti baterainya cepat dan bisa kembali bekerja mengantar penumpang," ujarnya.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...