Bos Medco Sebut Target Net Zero Emission 2060 Tidak Realistis

Nur Hana Putri Nabila
13 Oktober 2023, 16:11
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro dalam Tripatra Sustainable Engineering Summit, yang bertajuk “Ushering the New Era: Dare to Change Tomorrow!” di Jakarta, pada Jumat (13/10).
Tangkapan Layar Youtube Tripatra
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro dalam Tripatra Sustainable Engineering Summit, yang bertajuk “Ushering the New Era: Dare to Change Tomorrow!” di Jakarta, pada Jumat (13/10).

Sebagai informasi,  CCS merupakan salah satu teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 ke atmosfer.

"Ini yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mengembangkan teknologi tersebut, ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berharap agar bonus penurunan emisi CO2 yang mencapai 2 juta ton bisa diperdagangkan di pasar karbon.

“Karena itu lebih baik dari target kita,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi.

Dalam kesempatan tersebut, Yudo memaparkan bahwa realisasi penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia, hingga saat ini, mencapai 118,2 juta ton CO2. Realisasi tersebut, kata Yudo, melampaui target enhanced nationally determined contribution (ENDC) Indonesia yang sebelumnya ditetapkan sebesar 116 juta ton CO2 ekuivalen.

Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional atau nationally determined contribution (NDC) merupakan kontribusi tiap negara anggota PBB yang menandatangani Perjanjian Paris 2015 atau Paris Agreement dalam menurunkan emisi karbon.

“Jadi, kita sekarang sudah bonus sekitar 2 juta ton CO2. Mudah-mudahan bisa lebih,” kata Yudo.

Pada 2024, Yudo menyatakan bahwa Indonesia menargetkan akan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 142 juta ton.
“Melalui enhanced NDC, Indonesia menaikkan target penurunan emisi karbon,” ujar Yudo.




Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...