Menteri ESDM Bantah Program Rice Cooker Gratis Disebut Gimmick Politik

Nadya Zahira
20 Oktober 2023, 14:52
Pemerintah berencana membagikan 500 ribu unit rice cooker gratis kepada masyarakat yang berhak untuk mendorong penggunaan energi bersih.
ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.
Pemerintah berencana membagikan 500 ribu unit rice cooker gratis kepada masyarakat yang berhak untuk mendorong penggunaan energi bersih.

"Kalau memang kelebihan pasokan, agar daya listrik PLN terserap, kami sudah tawarkan industri yang ada di Jawa dan Bali . Minta mereka menutup PLTU di kawasan industri, kemudian PLN bisa masuk karena oversupply, harga (listrik) pasti akan lebih kompetitif untuk industri," tuturnya.

Selain itu, pemerintah juga bisa mempercepat pembangunan transmisi listrik dari Pulau Jawa ke Sumatra untuk mengalirkan kelebihan pasokan listrik. Pasalnya, kondisi oversupply listrik juga membebani kondisi keuangan PLN. "Setiap 1 Gigawatt (GW) oversupply listrik, PLN itu menanggung Rp 3 triliun. Kalau sekarang oversupply 7 GW, berarti sekitar Rp 21 triliun beban finansialnya, tidak bisa selesai dengan program rice cooker," kata dia.

Menteri ESDM: Program Rice Cooker untuk Dorong Transisi Energi

Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan program pembagian rice cooker sebanyak 500 ribu unit untuk rumah tangga bukan bertujuan untuk kepentingan politik. Program tersebut benar-benar bertujuan untuk transisi energi yang lebih bersih mengingat Indonesia mempunyai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. 

“Bukan untuk urusan kepentingan politik. Ini bagus programnya, kita mau elektrifikasi. Memang mau masyakat bakar pakai gas LPG terus? Tidak boleh itu, masa kita mau impor terus,” ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, di Jakarta, Jumat (20/10). 

Arifin mengatakan, program tersebut sampai saat ini terus berjalan, dan pihaknya sedang mendiskusikan hal tersebut lebih dalam lagi. Salah satunya soal anggaran yang masih harus dievaluasi karena jumlah yang sudah disebutkan saat ini yaitu Rp 347,5 miliar dinilai terlalu besar.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan evaluasi itu diperlukan karena anggaran tersebut dinilai terlalu besar. Pada awalnya, Kementerian ESDM memang mengajukan anggaran sebesar Rp 347,5 miliar. 

Namun, anggaran sebesar itu untuk penyaluran 680 ribu unit rice cooker bagi masyarakat yang memenuhi syarat. Kemudian, Kementerian ESDM mengurangi program hibah rice cooker tersebut menjadi 500 ribu unit. Oleh karena itu, nilai anggarannya juga perlu ditinjau kembali.  

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...