Menteri ESDM Ungkap Empat Kendala Penggunaan Energi Baru Terbarukan
Menurut laporan Kementerian ESDM, total kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT Indonesia mencapai 12.529 megawatt (MW) pada 2022.
Kapasitas itu merupakan gabungan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA), bioenergi, panas bumi (PLTP), tenaga surya (PLTS), serta tenaga angin/bayu (PLTB).
Selama periode 2018-2022 PLTA menjadi pembangkit EBT dengan kapasitas terpasang paling besar di Indonesia. Sedangkan kapasitas EBT lainnya jauh lebih rendah seperti terlihat pada grafik.
Padahal, menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), potensi EBT terbesar Indonesia justru adalah energi surya. Dalam laporan Indonesia Energy Transition Outlook (Oktober 2022), IRENA memperkirakan potensi energi surya Indonesia mencapai 2.898 gigawatt (GW), sedangkan potensi energi air hanya 94,6 GW.
Berikut daftar lengkap potensi EBT Indonesia menurut riset IRENA:
- Energi Surya: potensi 2.898 GW
- Energi Angin Lepas Pantai (offshore wind): potensi 589 GW
- Energi Air: potensi 94,6 GW
- Energi Biomassa: potensi 43,3 GW
- Energi Panas Bumi: potensi 29,5 GW
- Energi Angin Daratan (onshore wind): potensi 19,6 GW
- Energi Arus/Panas Laut: potensi 17,9 GW