Wacana Setop Energi Fosil Terancam, AS Malah Masif Lelang Blok Migas

Nadya Zahira
29 November 2023, 20:13
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.
ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.

Sementara itu, Manajer Program Bahan Bakar Fosil Senior Friends of the Earth Nicole Ghol menilai Joe Biden sangat salah dalam bertindak karena seharusnya melakukan aksi perubahan iklim. Namun, dia justru mendukung perluasan penggunaan bahan bakar fosil di Amerika Serikat dengan melelang lapangan migas untuk mendapatkan keuntungan yang besar. 

"Alih-alih melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk melawan perubahan iklim, Joe Biden justru terus mendukung perluasan penggunaan bahan bakar fosil di Amerika Serikat," ujar Nicole Ghio. 

Kebijakan ekstraksi minyak AS telah memusingkan Presiden AS Joe Biden, yang berjanji dalam kampanyenya untuk mengakhiri penyewaan baru di tanah dan perairan federal, tetapi diblokir oleh pengadilan untuk melakukannya.

Inflation Reduction Act (IRA) Biden, sebuah undang-undang perubahan iklim yang disahkan tahun lalu, menjadikan lelang minyak dan gas sebagai prasyarat untuk pengembangan energi terbarukan. Namun, undang-undang ini juga mensyaratkan tingkat royalti yang lebih tinggi dan penawaran minimum yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengembalian pajak bagi wajib pajak. 

Departemen Dalam Negeri Biden telah mengeluarkan jauh lebih sedikit kontrak baru dibandingkan pemerintahan sebelumnya. 

Berdasarkan data dari BLM, lembaga tersebut menerbitkan 527 kontrak pada tahun fiskal 2021 dan 2022 yang digabungkan, dibandingkan dengan 2.740 pada dua tahun sebelumnya, selama pemerintahan Presiden Donald Trump.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...