Jokowi Didesak Beri Kepastian untuk Pembangunan Pembangkit Nuklir

Tia Dwitiani Komalasari
12 Januari 2024, 11:04
Ilustrasi Pembangkit listrik tenaga nuklir
Pixabay
Ilustrasi Pembangkit listrik tenaga nuklir

“Masyarakat itu kalau 'dikipasi' dengan (isu) anti nuklir itu cepat sekali bereaksi, langsung bilang no-nuklir," ujarnya.

Padahal saat ini banyak negara maju yang sudah membangun PLTN. Bahkan saat COP28 pun terdapat negara yang melakukan perjanjian kerja sama nuklir.

Menurut Arnold, saat ini di seluruh dunia sudah ada 440 PLTN yang beroperasi. Apabila sesuai target COP28, diperkirakan akan ada 1.200-an PLTN yang beroperasi pada 2050.

“Mudah-mudahan Indonesia akan ikut dalam ini, yang akan masuk dalam industri nuklir karena Indonesia belum ada,” jelasnya.

Arnold menekankan pembangunan PLTN perlu dilakukan jika Indonesia ingin menjadi negara maju. Apabila PLTN tidak dibangun, Indonesia akan kekurangan listrik dan tidak akan terjadi industrialisasi.

“Kalau tidak ada industrialisasi, Indonesia tidak akan jadi negara maju tahun 2045. Kalau tidak ada industrialisasi Indonesia tidak akan pertumbuhan ekonominya sampai 7 persen,” kata Arnold.

Selain itu, Arnold menekankan keandalan dan efisiensi PLTN karena hanya perlu mengganti sepertiga bahan bakar setiap tiga tahun sekali. PLTN juga tidak akan berhenti menghasilkan listrik meski ada hujan badai.

“Kemudian murah, dia bersaing dengan harga batu bara, di bawah tujuh sen per kwh. Kemudian ramah lingkungan, karena nuklir tiga tahun operasi tidak mengemisikan Co2,” tuturnya.

MEBNI juga mengatakan PLTN sangat aman bagi kehidupan, karena berdasarkan data, angka kematian akibat energi nuklir sangat rendah dibandingkan sumber energi lain.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...