Mengintip Pembangunan PLTS 50 MW di IKN, Beroperasi 29 Februari
"Jadi kalau ditotal itu, semua nanti permintaan (listrik) di IKN kurang lebih 24 megawatt. Itu kondisi kebutuhan penuh ya, kemungkinan nggak sampai segitu, hanya 20-30 persen. Jadi kalau dari sini 50 megawatt sangat cukup," ujarnya.
Terdiri dari Ribuan Panel Surya
Dikutip dari laporan Antara, Jumat (16/2), hamparan 21 ribu unit panel surya membentang luas di lokasi yang tak jauh dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Beberapa komponen PLTS masih berasal dari luar negeri, khususnya dari Tiongkok.
Dari kejauhan, pemandangan bentangan PLTS tampak megah, namun ketika dilihat secara dekat, kompleksitas teknisnya tercermin dalam jalinan kabel-kabel yang tertata rapi menghubungkan satu unit panel ke panel lainnya.
Proyek senilai US$ 64 juta itu merupakan hasil kolaborasi antara PT PLN Nusantara Renewables dengan Sembcorp Utilities PTe. Ltd., sebuah perusahaan energi asal Singapura. Kepemilikan saham dalam proyek PLTS IKN dibagi sebesar 51 persen untuk PLN Nusantara Renewables dan 49 persen untuk Sembcorp.
Unit Pelaksana Proyek (UPP) PLTS, Fajri, menjelaskan bahwa PLTS IKN ini nantinya akan memiliki kapasitas 50 megawatt (MW). Namun untuk fase pertama, PLTS hanya mampu menyediakan kapasitas sebesar 10 MW.
Penyiapan lahan proyek PLTS IKN sudah dimulai sejak April 2023, sedangkan pembangunan awal dimulai dari Agustus 2023. Sebenarnya proyek fase pertama untuk 10 MW saat ini sudah siap dioperasikan, namun demi kelancaran pengoperasian, maka diperlukan pengecekan ulang.