30 Negara Berkomitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Nuklir

Rena Laila Wuri
22 Maret 2024, 16:02
Reaktor nuklir di Haiyang, Cina
Caixing Global
Reaktor nuklir di Haiyang, Cina

Pro dan Kontra terhadap Energi Nuklir

Negara-negara Uni Eropa (UE) seperti Prancis, yang mendapatkan sekitar 70% listriknya dari tenaga nuklir, percaya energi nuklir dapat membantu memenuhi tujuan iklim Eropa yang ambisius.

Meski begitu, negara-negara Uni Eropa masih terbelah terkait penggunaan energi nuklir, dengan dua kubu yang berbeda. Satu kubu dipimpin Prancis yang percaya bahwa pengembangan nuklir sangat penting. 

Kubu yang lain, termasuk di dalamnya negara-negara antinuklir seperti Austria dan Jerman, ingin fokus pada sumber-sumber energi terbarukan seperti angin dan tenaga matahari. Jerman, Austria, dan Spanyol saat ini sedang menghadapi masalah keamanan dan lingkungan terkait energi nuklir, termasuk limbah yang dihasilkannya.

Sementara itu, aktivitas lingkungan, termasuk Greenpeace menggelar aksi demo saat KTT Energi Nuklir di Brussels digelar. Mereka menilai energi nuklir merupakan solusi palsu dalam upaya transisi energi.

“Tenaga nuklir terlalu lambat untuk mengatasi keadaan darurat iklim,” kata Lorelei Limousin, Juru kampanye iklim dan energi untuk Greenpeace Uni Eropa di Brussels.

Selain itu, menurutnya teknologi dalam pengembangan energi nuklir sangat mahal dibandingkan sumber energi terbarukan lainnya. Apalagi, tenaga nuklir masih dianggap berbahaya karena memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan, lingkungan, keselamatan.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...