Menteri ESDM Ajak Belanda Investasi EBT dan Kerja Sama Biofuel

Tia Dwitiani Komalasari
26 April 2024, 09:41
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan pertemuan bilateral dengan Deputi Prime Minister dan Minister for Climate and Energy Policy Belanda Rob Jetten di Belanda, Senin (23/4).
Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan pertemuan bilateral dengan Deputi Prime Minister dan Minister for Climate and Energy Policy Belanda Rob Jetten di Belanda, Senin (23/4).

Sementara Filipina melakukan investasi sebesar US$ 1,5 miliar (Rp24 triliun). Setengah dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pengolahan air limbah di seluruh kotamadya, seperti Marikina, Sungai San Juan, Pasig, dan Laguna.

Singapura melakukan investasi di sektor tenaga surya besar lebih dari US$ 100 juta (Rp1,6 triliun). Akan tetapi, total investasi hijau tahun lalu adalah US$ 900 miliar (Rp14,5 triliun). Investasi tersebut hampir setengahnya dipakai untuk pembuatan fasilitas pusat data SingTel yang mengandalkan daya energi bersih.

Negara Tetangga Indonesia, Malaysia, membuat peningkatan paling signifikan dalam investasi ramah iklim dibandingkan tahun lalu. Investasi tersebut sebesar US$ 530 juta (Rp8,5 triliun) dihabiskan untuk pusat data di Johor dan Kulai yang akan didukung oleh tenaga surya.

Selain itu, Laos saat ini memiliki proyek skala besar untuk membuka potensi terbarukan yang dilakukan oleh investor asing. Proyek tersebut misalnya Monsoon Wind senilai US$692 juta (Rp11,2 triliun) yang diinvestasikan oleh ADB2, JICA3, dan 8 lainnya.

Terakhir, Vietnam menginvestasikan kurang dari US$1 miliar (Rp16,2 triliun) karena menunggu arahan dari Rencana Pengembangan Tenaga 8 (PDP8). Ini merupakan sebuah rencana induk ambisius yang saat ini sedang diselesaikan untuk merinci bagaimana ia akan mencapai komitmennya terhadap emisi nol bersih pada 2050.

Laporan tersebut  juga menyoroti peluang bagi Asia Tenggara untuk mempercepat transisi hijaunya dan membuka manfaat ekonomi yang signifikan. 

Laporan mengidentifikasi peluang pasar ekonomi hijau senilai US$150 miliar setara Rp 2.434 triliun (Kurs Rp 16.232 per dollar AS) di 13 ide investasi utama. Ide-ide ini menjangkau sektor-sektor seperti alam dan pertanian, listrik, transportasi, dan bangunan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...