Risiko Transisi Iklim Dorong Industri Sawit Ambil Tindakan

Image title
Oleh Alfons Yoshio - Jeany Hartriani
25 Januari 2022, 21:41
Risiko Transisi Iklim Dorong Industri Sawit
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.

Pada November 2021, lebih dari 30 lembaga keuangan–dengan aset kelolaan senilai US$8,7 triliun–berkomitmen untuk mengakhiri investasi dalam kegiatan terkait deforestasi. Tindakan ini menjadi contoh peningkatan risiko divestasi bagi produsen yang terlibat dalam deforestasi.

Rekomendasi Orbitas

Orbitas merangkum beragam risiko transisi iklim laporan terbaru mereka yang bertajuk ‘Climate Transition Risk Analyst Brief, Indonesia Palm Oil’ yang diterbitkan pada pertengahan 2021 silam. Mereka fokus melakukan permodelan ekonomi dan keuangan terkait risiko transisi iklim bagi investor komoditas tropis.

Dalam risetnya, Orbitas menyoroti risiko dan peluang bagi industri kelapa sawit Indonesia dalam menghadapi transisi iklim. Lewat tiga skenario iklim yang dijabarkan dalam laporan, Orbitas mengungkapkan perusahaan yang merespons transisi iklim secara optimal memiliki potensi untuk tidak hanya mengurangi risiko, tetapi juga meningkatkan nilai perusahaan.

“Sudah terbukti bahwa sektor pertanian Indonesia harus merespons dampak perubahan iklim,” terang Managing Director of Orbitas Mark Kenber dalam wawancara dengan Katadata (6/1).

“Namun, kami sekarang melihat dampak risiko transisi iklim karena perusahaan mengadopsi kebijakan NDPE, negara-negara berkomitmen untuk memberantas deforestasi, dan penetapan harga karbon menjadi ancaman bagi biaya yang dikeluarkan,” tambahnya lagi.

Beberapa risiko yang disoroti Orbitas mulai dari aset terdampar, kelangkaan lahan perkebunan, sampai biaya emisi. Tidak tanggung-tanggung, analisis Orbitas memperkirakan akan ada 76 persen lahan konsesi yang belum ditanami dan 15 persen konsesi yang sudah ditanami berisiko menjadi aset terdampar (stranded assets).

Selain itu, antara 286-604 juta hektare (ha) lahan pertanian di dunia diperkirakan akan dikonversi menjadi hutan sebelum 2050. Hal ini akan menyebabkan harga lahan produksi bisa naik sampai lebih dari 50 persen.

Munculnya biaya emisi juga diperkirakan bisa mencapai 15 persen dari total biaya operasional kelapa sawit sebelum tahun 2040. Diperkirakan, besarnnya akan mencapai US$ 19 miliar.

Upaya Orbitas semata untuk membuka mata tentang dampak risiko transisi iklim yang segera terwujud saat perusahaan mengadopsi kebijakan NDPE, negara-negara berkomitmen untuk menghentikan deforestasi, dan momentum penetapan harga karbon.

Di sisi lain, terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan dari transisi iklim. Laporan Orbitas menyebutkan potensi peningkatan nilai pasar mencapai US$ 9 atau sekitar Rp 130 triliun bagi industri sawit jika mengambil aksi yang tepat.

Selain itu, kenaikan harga komoditas juga bisa mencapai 10-40 persen. Kemudian produksi juga bisa naik hingga 50 persen lewat prinsip berkelanjutan, dan pemanfaatan fasilitas penangkap gas metana. Berbagai hal tersebut dapat menjadi sumber pemasukan baru.

Mark lantas menyebut munculnya risiko akan tergantung pada kemampuan menghasilkan panen, adaptasi pada perubahan, akses pada modal, dan efisiensi operasional.

Strategi optimal menghadapi transisis iklim dapat dilakukan melalui intensifikasi produksi lahan berkelanjutan, meningkatkan investasi untuk konservasi dan restorasi hutan, hingga pemanfaatan fasilitas penangkapan biogas dan biometana dalam produksi CPO.

Komitmen Berkelanjutan Perusahaan Sawit

Sejumlah perusahaan sawit telah melakukan adaptasi untuk memitigasi risiko transisi iklim dan meningkatkan akses ke pasar NDPE. Salah satu unit usaha Sinarmas, Golden Agri Resources telah melakukan beberapa langkah antisipasi, terhadap dampak transisi iklim.

Upaya adaptasi yang mereka lakukan di antaranya lewat pengembangan benih berkualitas tinggi untuk menghadapi persoalan penurunan produktivitas saat cuaca ekstrem.

“Tingkat produksinya mencapai 10 ton/ha atau dua kali lebih besar dari produksi kami saat ini atau dua kali dari rata-rata benih di Indonesia,” terang Managing Director, Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement, Sinarmas Agribusiness & Food Agus Purnomo dalam acara Katadata, Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) Forum 2021, Jumat (27/8).

Selain itu upaya rehabilitasi daerah sekitar sungai untuk mencegah kekeringan dan restorasi kawasan dalam konsesi untuk meminimalisir lahan terdampar juga telah dilakukan.

Lebih jauh mereka juga melakukan kerjasama dengan 70 ribu petani plasma untuk mengelola lahan yang setara dengan 21 persen kawasan tertanam milik perusahaan. Bentuk kerja sama dengan petani dipercaya dapat memberi dampak yang lebih baik bukan saja bagi kesejahteraan mereka tapi juga bagi dampak iklimnya.

Golden Agri Resources juga menjadi salah satu dari 10 perusahaan besar yang mengikrarkan komitmen melawan deforestasi November 2021 lalu. Mereka akan memprioritaskan aksi iklim dan mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai penyerapan karbon dari pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan pada 2030.

Integrasi Temuan Orbitas dengan Stakeholder Sawit Nasional

Lewat serangkaian forum diskusi terbatas dengan dengan sejumlah perusahaan kelapa sawit dan institusi keuangan, Orbitas dan LPEM UI telah membagikan hasil temuan mereka dan peluang untuk pelibatan dalam penelitian lebih lanjut.

Perusahaan kelapa sawit dan institusi keuangan yang terlibat menyatakan minat yang signifikan dalam membangun ketahanan terhadap risiko transisi iklim dan berkolaborasi dengan Orbitas.

“Tidak dapat dimungkiri bahwa mitigasi perubahan iklim akan mempengaruhi sektor pertanian, karena dampaknya terhadap penggunaan lahan dan emisi yang dihasilkan langsung sepanjang rantai nilainya,” ujar Mark menyimpulkan.

“Jadi, penting bagi perusahaan, pemodal, pemerintah, dan LSM bekerja sama dalam rencana transisi yang adil untuk meningkatkan nilai perusahaan, sambil memerangi perubahan iklim,” pungkasnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...