Dana Transisi Energi JETP Afsel Mayoritas Dalam Utang, Bagaimana RI?
Paket pendanaan akan disalurkan melalui berbagai mekanisme selama periode lima tahun termasuk dalam bentuk hibah, pinjaman lunak dan investasi, serta instrumen pembagian risiko.
Afsel mengandalkan batu bara untuk pembangkitan listrik yang porsinya mencapai lebih dari 80% dari bauran energinya. Negara ini menjadi penyumbang emisi karbon dan gas rumah kaca terbesar ke-13 di dunia.
Negara-negara Barat memfokuskan pembicaraan pada alih fungsi PLTU batu bara yang dimiliki oleh perusahaan listrik Afsel, Eskom Holdings SOC Ltd., untuk menghasilkan energi terbarukan. Afrika Selatan meminta bantuan untuk mengembangkan hidrogen hijau dan produksi kendaraan listrik.
Adapun Rencana investasi JETP Afsel menargetkan US$ 7,6 miliar untuk diinvestasikan dalam infrastruktur listrik, US$ 700 juta dalam pengembangan proyek hidrogen hijau dan US$ $200 juta dalam industri kendaraan listrik selama lima tahun ke depan.
Nilai tersebut masih jauh dari yang dibutuhkan, namun harapannya adalah membuka peluang pendanaan lebih besar, terutama dari sektor swasta.
Lalu bagaimana Indonesia, sama seperti Afsel, setelah JETP disepakati, langkah berikutnya adalah merumuskan rencana investasi JETP. Menurut dokumen pernyataan bersama pemerintah Indonesia dengan negara pendonor JETP, pemerintah memiliki waktu 6 bulan untuk menelurkan rencana investasi tersebut.
Itu termasuk mengembangkan strategi reformasi kebijakan di sektor energi dan keuangan untuk mengkatalisasi investasi, termasuk dari sektor swasta, dengan cara yang efisien dan berbasis pasar, mengidentifikasi strategi yang jelas untuk keterlibatan sektor swasta.
"Mengartikulasikan lebih lanjut dan menguraikan persyaratan pembiayaan, mencari sumber pembiayaan awal untuk proyek dan upaya JETP tertentu, menyusun dukungan keuangan dan teknis yang berkelanjutan dalam transisi energi yang lebih luas menuju ekonomi nol bersih," tulis pernyataan bersama tersebut.