Perbesar Hibah daripada Utang, RI Harus Belajar dari JETP Afsel

Muhamad Fajar Riyandanu
23 November 2022, 11:23
transisi energi, jetp,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Teknisi melakukan perawatan instalasi panel listrik tenaga surya.

Dalam dokumen pernyataan bersama, dana transisi energi JETP Indonesia yang dalam bentuk pinjaman komersial kemungkinan sebesar US$ 10 miliar yang akan bersumber dari tujuh institusi keuangan dunia yang tergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) Working Group.

Termasuk di dalam GFANZ Working group yaitu sejumlah lembaga keuangan global seperti Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered, yang juga akan memanfaatkan keahlian, sumber daya, dan operasi bank pembangunan multilateral.

Bhima menjelaskan, langkah yang ditempuh oleh perbankan ini ditujukan untuk menghindari sentimen atau kesan negatif dari pendanaan pensiun dini PLTU yang berhubunan dengan sektor energi fosil.

"PT SMI kan di bawah Kementerian Keuangan. Mereka yang akan mencari cara pembiayaan, jadi bank-bank itu beli surat utang negara, sehingga tidak berkesan mendanai PLN," ujar Bhima.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyebut pendanaan JETP dari perbankan bakal mengisi ruang lebih banyak untuk pengembangan pembangkit energi terbarukan daripada untuk pensiun dini PLTU.

Dadan menjelaskan, lembaga keuangan tak begitu tertarik membiayai proyek pensiun dini PLTU. "Yang saya pahami dari pensiun dini ini basisnya komersialnya harus tetap sama, tidak boleh rugi," kata Dadan saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR pada Senin (21/11).

"Kalau komersial bunganya seperti ini menurut saya tidak ada, ketertarikannya gak ada kalau komersial. Pendanaan dari lembanga keuangan Komersial mungkin masuknya ke EBT-nya, di pengganti PLTU-nya," pungkas Dadan.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...