Bank Dunia Ajukan Kerangka Transisi Energi untuk Negara Berkembang
Dalam laporannya, Bank Dunia menyebutkan perlu dilakukan enam langkah untuk mengatasi hambatan konversi ke energi terbarukan. Enam langkah yang dimaksud, antara lain memperkuat kepemimpinan pemerintah, menetapkan regulasi yang mendukung, dan penguatan lembaga yang semakin cakap.
Kemudian, menetapkan instrumen untuk meminimalkan risiko, alokasi proyek yang transparan dan kompetitif, dan pengiriman energi terbarukan yang melayani kebutuhan mendesak.
"Transformasi energi yang meluas di negara-negara berkembang memerlukan keterlibatan strategis yang berkelanjutan dan koordinasi yang jauh lebih banyak antara pemerintah, investor dan mitra yang ada saat ini," kata Wakil Presiden Bank Dunia Guangzhe Chen.
Menurutnya, Bank Dunia dapat memainkan peran penting dalam memulai siklus yang baik dengan mendukung pemerintah dengan pembiayaan iklim yang murah dan lunak untuk persiapan transisi, utilitas dan penguatan jaringan, serta mendanai investasi energi bersih yang terjangkau.
Beberapa solusi yang diajukan untuk menjadi solusi tantangan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara, antara lain mememitigasi risiko aset yang terlantar, dan pembiayaan kembali kewajiban pabrik batu bara untuk memajukan tanggal pensiun.
Lalu, memastikan transisi yang adil bagi pekerja dan masyarakat yang bergantung pada ekonomi batu bara, dan dukungan lunak untuk negara-negara yang terdampak.