Eks Bank Dunia: Transisi Energi Negara Berkembang Butuh US$ 3 T/Tahun

Happy Fajrian
14 Agustus 2023, 14:09
transisi energi, bank dunia, world bank
ANTARA FOTO/Saptono
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, mengatakan negara berkembang membutuhkan pendanaan hingga US$ 3 triliun per tahun untuk transisi energi.

“Apa yang telah dilakukan Afrika Selatan dan Indonesia baru-baru ini dalam masalah khusus ini adalah mengatakan: 'Tidak apa-apa, Anda ingin kami keluar lebih awal', tetapi siapa yang akan mendanai biaya untuk keluar lebih awal?” dia bertanya.

“Ini adalah perusahaan swasta, Anda juga harus memberikan kompensasi kepada mereka. Ada masalah hukum, masalah keuangan. Jadi di sinilah kita harus benar-benar masuk ke dalam kebijakan dan reformasi.”

Kegagalan Pertemuan G20 pada Isu Iklim

Menteri perubahan iklim India Bhupender Yadav, yang memimpin pertemuan tersebut, mengakui bahwa ada beberapa masalah terkait dengan energi, dan beberapa masalah berorientasi target.

Pertemuan iklim bulan Juli dipandang sebagai kesempatan bagi pencemar terbesar dunia untuk mengambil langkah konkret menjelang pertemuan para pemimpin G20 pada bulan September di New Delhi dan KTT COP28 di Uni Emirat Arab pada bulan Desember.

Kegagalan untuk mencapai kesepakatan mengundang kecaman keras dari para aktivis lingkungan. “Eropa dan Afrika Utara terbakar, Asia dilanda banjir, namun menteri iklim G20 gagal menyepakati arah bersama untuk menghentikan krisis iklim yang meningkat dari hari ke hari,” kata Alex Scott dari think-tank perubahan iklim E3G.

“Laporan Arab Saudi dan Cina mencekik ruang politik forum bahkan untuk membahas arah baru transisi energi terbang di hadapan klaim mereka membela kepentingan negara-negara berkembang,” tambahnya.

Cina menolak laporan bahwa pihaknya telah menghalangi diskusi iklim pada pertemuan iklim G20, dengan mengatakan bahwa laporan yang relevan benar-benar bertentangan dengan fakta. Kementerian Luar Negeri bersikeras bahwa pertemuan tersebut mencapai hasil yang positif dan seimbang.

“Namun, beberapa negara memperkenalkan masalah geopolitik sebagai penghalang dan pertemuan tersebut gagal mengadopsi komunike. Cina merasa itu disesalkan,” kata kementerian itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...