Potensi Simpan Karbon RI 400 Gigaton, Luhut Ajak Investor Bangun CCS

Nadya Zahira
11 September 2023, 13:51
penangkapan karbon, penyimpanan karbon, emisi karbon
123RF
Ilustrasi emisi karbon.

"Dengan membina kolaborasi dan berbagi pengetahuan, kita dapat membuka potensi penuh dari CCS untuk mewujudkan masa depan berkelanjutan di Asia Tenggara," kata Luhut.

Sebagai informasi, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) hari ini melangsungkan IICCS Forum 2023, meliputi program forum, eksibisi, dan short course. Forum tersebut juga salah satu side events dari KTT ASEAN.

IICCS Forum telah berhasil mempertemukan lembaga pemerintah, investor, pelaku industri CCS, akademisi, dan pakar industri untuk bersama-sama menemukan solusi yang dibutuhkan dalam pengembangan teknologi CCS sebagai teknologi utama dalam mengatasi perubahan iklim global.

Direktur Eksekutif ICCS Center, Belladona Troxylon Maulianda mengatakan, tujuan diadakannya IICCS Forum ini, bukan hanya sampai pada diskusi, tetapi juga diharapkan mampu mendorong terjadinya kerja sama dari berbagai sektor dalam menemukan solusi yang dibutuhkan dalam penerapan CCS di ASEAN region, khususnya di Indonesia.

“Hal ini dapat dilihat dari sinergitas antara pemerintah, pelaku industri, serta masyarakat yang turut serta dalam forum ini " kata Belladona.

Pemerintah sejatinya telah merilis aturan CCUS lewat Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaran Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.

Pada Pasal 6, pemerintah mengizinkan penangkapan emisi karbon dalam penyelenggaraan CCUS dapat berasal dari industri di luar kegiatan usaha hulu migas.

Dalam catatan Kementerian Energi, sejauh ini ada 15 proyek CCS atau CCUS yang sedang dikerjakan di Indonesia. Diantaranya CCS Gundih Enhanced Gas Recovery (EGR) di Jawa Tengah dan Enhance Oil Recovery (EOR) di Lapangan Sukowati Bojonegoro Jawa Timur.

Adapun EOR merupakan metode peningkatan produksi minyak bumi dengan menginjeksikan sumber energi eksternal. Sedangkan EGR adalah praktik menginjeksi gas CO2 ke lapangan untuk menambah produksi migas di lapangan yang reservoir-nya mulai menipis.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...