MAC akan Bangun Pusat Mangrove Baru di Indonesia

Hari Widowati
12 Desember 2023, 05:30
Ilustrasi pohon mangrove.
ANTARA FOTO/Jojon/YU
Warga membantu menyiapkan bibit pohon mangrove yang akan ditanam disekitar pesisir Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (12/10/2023).

"Terobosan Mangrove merupakan langkah signifikan untuk mengurangi emisi karbon dan melestarikan kekayaan alam planet kita," ujar Almheiri seperti dikutip Gulfnews.com, pada Senin (11/12).

UEA mengakui pentingnya mangrove dalam memerangi perubahan iklim dan mendukung masyarakat pesisir. Untuk itu, dia mengundang negara-negara di seluruh dunia untuk mendukung inisiatif unik ini.

"UEA selalu menjadi yang terdepan dalam pengelolaan lingkungan dengan komitmen yang mendalam untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Ini adalah warisan yang membanggakan dari pendiri kami, almarhum Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan," kata Almheiri.

Dia mengatakan bahwa dengan menyadari peran penting yang dimainkan oleh alam tersebut, UEA memulai perjalanan ambisius untuk menanam 100 juta mangrove pada 2030. "Di mata saya, mangrove adalah pahlawan tanpa tanda jasa dalam perjuangan kita melawan perubahan iklim, dan mereka adalah penjaga pantai dan penjaga keanekaragaman hayati laut kita," tambahnya.

Di bawah MAC, UEA juga akan bekerja sama dengan Jerman di Afrika untuk restorasi perlindungan bakau. Steffi Lemke, Menteri Lingkungan Hidup Konservasi Alam dan Keselamatan Nuklir Jerman, berkomitmen untuk memberikan kontribusi sebesar 40 juta Euro untuk inisiatif iklim internasional.

"Mangrove benar-benar membuat kita terkagum-kagum. Ketika mereka sehat dan dikelola secara berkelanjutan, mereka dapat berkontribusi pada situasi yang saling menguntungkan bagi alam dan keanekaragaman hayati untuk aksi dan adaptasi iklim," kata Lemke.

Inilah yang menjadi alasan bagi Jerman untuk mendukung MAC. "Kami telah mendukung konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan pesisir dan laut di seluruh dunia. Banyak proyek kami yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan manfaat bagi mangrove," lanjutnya.

Saat ini ada lebih dari 50 proyek dengan total volume lebih dari 600 juta Euro. Jerman juga sedang merencanakan kerja sama trilateral dengan UEA untuk mendukung negara-negara mitra dalam upaya konservasi mangrove.

"Kami mulai dengan fokus di Afrika. Tujuannya adalah untuk melestarikan, memulihkan dan mengelola hutan bakau secara berkelanjutan."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...