Brasil dan Prancis Kucurkan Rp 17 Triliun untuk Lindungi Hutan Amazon

Rena Laila Wuri
27 Maret 2024, 09:10
Api membakar sebidang lahan hutan Amazon di Agua Boa, negara bagian Mato Grosso, Brazil, Rabu (4/9/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Lucas L
Api membakar sebidang lahan hutan Amazon di Agua Boa, negara bagian Mato Grosso, Brazil, Rabu (4/9/2019).

Analisis kelompok ilmuwan internasional World Weather Attribution menyatakan pemanasan global membuat kekeringan 30 kali lebih mungkin terjadi. Pemanasan global juga mendorong suhu yang sangat tinggi dan berkontribusi pada penurunan curah hujan. Penelitian difokuskan pada bulan Juni hingga November tahun lalu.

Kekeringan yang melanda sembilan negara hutan hujan Amazon, termasuk Brasil, Kolombia, Venezuela, dan Peru, diperkirakan akan memburuk pada 2024. Kekeringan diperkirakan terjadi setelah musim hujan mulai surut pada bulan Mei, kata para ilmuwan dikutip dari Reuters, Kamis (25/1).

Perlindungan Amazon yang merupakan hutan hujan terbesar di dunia, dianggap penting untuk mengendalikan perubahan iklim karena banyaknya gas rumah kaca yang diserap oleh pepohonan. Kekeringan menurunkan permukaan air sungai di beberapa bagian wilayah tersebut ke titik terendah yang pernah tercatat.

“Kita seharusnya sangat khawatir dengan kesehatan hutan Amazon,” kata Regina Rodrigues, salah satu penulis studi dan peneliti di Universitas Federal Santa Catarina di Brasil.

Para peneliti mengatakan kekeringan dapat memperburuk kebakaran hutan. Jika dibarengi dengan perubahan iklim dan penggundulan hutan, hal ini dapat mendorong Amazon lebih cepat ke titik dimana bioma tersebut akan mengering dan tidak lagi menjadi hutan hujan yang subur.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...