Altcoin, Alternatif Koin Pilihan Investasi Uang Kripto

Amelia Yesidora
20 Mei 2022, 08:15
 mata uang kripto
Unsplash/Executium
Ilustrasi mata uang crypto
  • Token pembayaran (payment token)

Sesuai namanya, token ini digunakan sebagai alat tukar antar beberapa pihak, salah satunya adalah BTC. Meski begitu, volatilitas BTC sangat tinggi, di mana nilai tukarnya bisa dengan cepat meningkat atau menurun. Padahal, salah satu syarat sesuatu bisa dikatakan sebagai alat tukar adalah nilai yang cukup stabil. 

Untuk itu, stablecoin dihadirkan sebagai mata uang kripto yang nilainya cenderung lebih stabil dari BTC. Kestabilan harga ini bisa dicapai sebab stablecoin mematok nilainya dari mata uang konvensional, logam mulia, hingga mata uang kripto lainnya. Ketiga hal ini dijadikan sebagai simpanan untuk menebus bila ada suatu masalah dalam koin tersebut. 

Salah satu contoh stablecoin adalah Tether (USDT) yang didukung oleh cadangan dolar Amerika Serikat (AS) dan bernilai hampir setara dengan dolar AS. Hingga hari ini, USDT menjadi mata uang kripto yang memiliki nilai kapitalisasi pasar ketiga terbesar di dunia dengan total US$ 74,1 miliar atau setara Rp 1,04 triliun (kurs Rp 14.500).

  • Token keamanan (security token)

Kategori kedua ini menawarkan aset yang dijual dalam pasar saham dalam bentuk token. Proses ini disebut tokenisasi, di mana terjadi transfer nilai suatu aset menjadi token, yang dapat dibeli oleh investor. Aset yang bisa diubah menjadi token pun beragam, misal seperti saham hingga perumahan (real estate).

Untuk melakukan proses tokenisasi ini, aset harus bisa diamankan dan dipegang, karena token akan bernilai bila ia merepresentasikan sesuatu. Oleh karena itu, token keamanan ini diatur oleh Securities and Exchange Commission.

Salah satu dompet BTC, Exodus, berhasil melewati kualifikasi token Reg A+ yang ditetapkan oleh Securities and Exchange Commision sehingga bisa mengkonversi US$ 75 juta saham ke dalam bentuk token di blockchain Alogrand. 

  • Token utilitas (utility token)

Token ini digunakan untuk menyediakan layanan dalam satu jaringan, baik untuk membeli jasa, membayar biaya jaringan, atau untuk menukarkan hadiah. Token utilitas dapat juga digunakan dalam kegiatan jual beli, namun ia diciptakan untuk digunakan dalam satu jaringan blockchain agar bisa berfungsi dengan normal.

ETH adalah salah satu token utilitas yang sudah lazim dikenal masyarakat dan digunakan dalam transaksi blockchain Ethereum. Selain itu, ada juga Filecoin yang khusus digunakan untuk membeli ruang penyimpanan dan keamanan dari informasi di penyimpanan tersebut.

  • Koin meme (meme coin)

Koin ini terinspirasi dari lelucon atau pandangan lucu atas mata uang kripto lainnya dan biasanya populer dalam jangka waktu yang singkat. Koin ini menjamur pada April hingga Mei 2021 silam, bahkan dua bulan ini disebut sebagai ‘musim koin meme’. Kala itu, muncul ratusan mata uang kripto baru yang membukukan keuntungan yang sangat besar yang diperoleh murni berdasarkan spekulasi. 

Salah satu koin meme yang dikenal publik adalah Dogecoin, cabang dari Litecoin. Meskipun alasan awal penciptaan Dogecoin berasal dari sebuah lelucon, koin ini masih bisa digunakan sebagai salah satu metode pembayaran digital.

  • Token pemerintahan (governance token)

Token ini bisa juga diartikan sebagai token tata kelola, di mana pemegangnya memiliki hak tertentu yang bisa digunakan dalam blockchain. Misalnya, memberikan suara dalam perubahan sistem atau dalam keputusan organisasi otonom terdesentralisasi alias decentralized autonomous organization (DAO). Dengan tujuan itu, maka token ini hanya bisa digunakan dalam satu blockchain dan tidak bisa digunakan dalam blockchain lainnya.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...