Memahami Pengertian dan Contoh Metode Perpetual

Annisa Fianni Sisma
27 Oktober 2022, 13:26
contoh metode perpetual, metode perpetual
PEXEL
Ilustrasi, gudang.

Contoh Metode Perpetual FIFO dalam Kasus

Pada tanggal 13 Januari seorang pedagang membeli 13 pcs krim wajah dengan harga Rp13.000 per pcs. Kemudian tanggal 15 Januari, pedagang tersebut membeli lagi krim wajah 15 pcs dan harganya naik menjadi Rp15.000,-.

Selanjutnya pada tanggal 20 Januari, banyak yang membeli krim wajah dari pedagang tersebut. Krim wajah pun terjual 20 pcs. Jika menggunakan metode FIFO maka pedagang akan menjual krim wajah yang pertama masuk yakni yang harga Rp13.000,-

Contoh Metode Perpetual dalam Kolom Pencatatan

TABEL I

PEMBELIAN
Tanggal : (masukkan tanggal transaksi)
Unit : (masukkan jumlah unit yang terjual)
Harga/Unit : (masukkan harga per unit)
Total : (masukkan jumlah unit x harga per unit)

HPP
Tanggal : (masukkan tanggal transaksi)
Unit : (masukkan jumlah unit yang terjual)
Harga/Unit : (masukkan harga per unit)
Total : (masukkan jumlah unit x harga per unit)

PERSEDIAAN
Tanggal : (masukkan tanggal transaksi)
Unit : (masukkan jumlah unit yang terjual)
Harga/Unit : (masukkan harga per unit)
Total : (masukkan jumlah unit x harga per unit)

Perbedaan Metode Periodik dengan Metode Perpetual

Metode lain selain perpetual adalah periodik. Untuk memahami perbedaan keduanya, berikut ini penjelasan sistem metode periodik dan metode perpetual.

Metode periodik tidak memerlukan buku pembantu. Pengguna cukup memakai buku catatan biasa dan mekanisme metode periodik pun dapat berjalan dengan baik. Sedangkan metode perpetual perlu menggunakan buku pembantu agar mempermudah penerapannya.

Pada metode periodik, pencatatan transaksi hanya dilakukan saat pembelian barang dagang saja. Sedangkan pada metode perpetual dilakukan ketika melakukan pembelian dan penjualan barang.

Kemudian, pada metode periodik nama akunnya dicatat pada akun pembelian. Sedangkan pada metode perpetual, nama akun dicatat pada akun persediaan barang dagang saat pembelian.

Selanjutnya dengan metode periodik akan diperlukan melaksanakan penyesuaian akhir peridoe dengan menutup persediaan barang dagangan awal serta mencatat persediaan barang dagang akhir setelah ada perhitungan fisik. Pada metode perpetual, tidak perlu ada jurnal penyesuaian pada akhir periode.

Demikian penjelasan tentang pengertian dan contoh metode perpetual beserta perbedaannya dengan metode periodik.

 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...