Mengenal Hawkish dan Dovish, Dua Pendekatan Dalam Kebijakan Moneter

Dzulfiqar Fathur Rahman
14 Februari 2023, 16:19
hawkish, dovish, the fed, bank sentral, moneter
@federealreserve/twitter
The Federal Reserve (The Fed) telah menunjukkan sinyal dovish setelah inflasi Amerika Serikat menunjukkan tren mereda sejak Juli 2022.

Sedangkan Bank Indonesia (BI) memiliki mandat untuk “mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah” dan “mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”

USA-FED
Gubernur The Fed Jerome Powell. (ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj)

Apa Itu Dovish dan Hawkish?

Pengambil kebijakan moneter yang dovish mendorong tingkat suku bunga yang rendah untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Tingkat suku bunga yang rendah diharapkan untuk mendorong belanja konsumen. Konsumen diharapkan mengambil cicilan rumah atau pinjaman mobil.

Namun, kebijakan moneter 'merpati' tersebut memiliki risiko untuk mendorong peningkatan harga barang dan jasa konsumen. Inflasi cenderung meningkat ketika jumlah orang bekerja meningkat.

Sebaliknya, pengambil kebijakan 'elang' mendorong tingkat suku bunga yang tinggi untuk mengendalikan inflasi. Namun, pendekatan ini berisiko untuk mengorbankan pertumbuhan ekonomi, belanja konsumen, dan ketenagakerjaan.

Selama pandemi Covid-19, bank sentral cenderung mengambil posisi 'merpati' untuk mendorong pemulihan ekonomi. Di Indonesia, BI sempat menjaga tingkat suku bunga (BI7DRR) di 3,5% hingga Juli 2022. Ini merupakan level terendah dalam sejarah sejak 2016.

Seiring dengan kebangkitan ekonomi, bank sentral  di berbagai negara telah menaikkan suku bunga dan mengurangi program pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing (QE). Kenaikan suku bunga ini merupakan respons untuk mengendalikan inflasi yang telah melonjak.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...