Raksasa Bisnis Grup Djarum dalam Genggaman Generasi Hartono

Intan Nirmala Sari
29 Oktober 2021, 09:25
Grup Djarum, orang terkaya, BCA, Martin Hartono
ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Sejumlah anak mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 PB Djarum di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (8/9/2019). Tahun 2019 menjadi tahun terakhir berlangsungnya Audisi Umum Bulu Tangkis, setelah PB Djarum memutuskan menghentikan event tersebut mulai tahun depan, terkait polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menganggap bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

Berdasarkan data RTI, hingga 30 September 2021, Dwimuria Investama menguasai 54,94 % saham BBCA atau setara 13,54 miliar lembar saham. Sebelum dikuasai Grup Djarum, bank swasta terbesar di Indonesia tersebut dimiliki oleh Soedono Salim dari Grup Salim.

Michael dan Robert Hartono juga masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih US$ 15 miliar, menurut majalah Forbes 2013. Bukti kesuksesan bisnis Grup Djarum juga bisa dilihat dari capaian duet Hartono yang berhasil menjadi orang terkaya se-Indonesia tahun ini.

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaire, Robert menjadi orang terkaya nomor wahid di Indonesia per 3 Agustus 2021, dengan total kekayaan bersih US$ 18,3 miliar atau setara Rp 259,9 triliun (Kurs Rp 14.200). Capaian tersebut sekaligus menempatkannya dalam daftar ke 107 sebagai orang terkaya di dunia.

Peringkat kedua dihuni sang kakak, Michael Hartono dengan total kekayaan US$ 17,6 miliar atau sekitar Rp 250 triliun. Pria berusia 81 tahun tersebut juga masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia pada urutan ke-110.

Milenial Grup Djarum dari Generasi Ketiga

Seakan tak bisa lepas dari lingkaran kejayaan, gurita bisnis Grup Djarum masih berlanjut hingga ke generasi ketiganya saat ini. Di kalangan generasi milenial dan industri digital, nama Martin Basuki Hartono mungkin tidak terdengar asing.

Martin merupakan CEO Global Digital Prima (GDP) Venture, yang merupakan perusahaan investasi startup digital dengan fokus pada bisnis internet consumer. Martin merupakan taipan generasi ketiga dari keluarga Hartono, anak dari konglomerat nomor satu Indonesia, Robert Budi Hartono.

Mengutip laman resmi GDP, Martin memiliki hasrat kuat pada industri gim dan teknologi. Ini tercermin dari upayanya mengombinasikan berbagai pengalamannya sebagai Direktur Teknologi Bisnis Grup Djarum dan mendirikan GDP Venture pada 2010. Fokus perusahaannya adalah membangun komunitas digital, media, perdagangan, dan perusahaan solusi.

Blibli yang berdiri pada 2011 menjadi e-commerce atau produk pertama yang dikeluarkan Global Digital Niaga (GDN) anak usaha GDP. Model bisnis e-commerce yang identik dengan warna biru tersebut berfokus pada business to business to consumer atau B2B, B2C dan B2B2C.

Tak hanya Blibli, GDN saat ini juga memiliki saham di beberapa perusahaan e-commerce dan perusahaan digital seperti Tiket.com, Halodoc, IDN Media, Kaskus, Kumparan, Cermati.com, dan masih banyak lagi.

Anggota generasi ketiga Grup Djarum lainnya adalah, Victor Rachmat Hartono yang merupakan putra sulung dari Robert Budi Hartono atau kakak dari Martin. Posisi Victor pada Gurita Bisnis Grup Djarum, yakni sebagai Direktur Operasi PT Djarum. Dia juga bertanggung jawab sebagai Presiden Direktur organisasi nirlaba Djarum Foundation yang diresmikan pada 30 April 1986.

Organisasi tersebut fokus terhadap kegiatan-kegiatan sosial seperti pendidikan, lingkungan, olahraga dan budaya di Tanah Air. Victor berkomitmen untuk berinvestasi di semua bidang tersebut, melalui Djarum Foundation, sebagaimana dilansir dari Asia Philanthropy Circle.

Pria yang memiliki hobi fotografi, renang, sejarah, filantropi dan bulu tangkis ini, turut memimpin klub bulu tangkis Djarum. Keseriusannya juga diwujudkan lewat keberhasilan Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir sebagai ganda campuran Djarum Badminton Club yang menyabet medali emas pada Olimpiade Rio 2016.

Nama lain yang juga menjadi sorotan dari generasi ketiga Grup Djarum adalah Armand Wahyudi Hartono. Master of Science Sistem Ekonomi dan Riset Operasi Stanford University ini, merupakan anak bungsu dari taipan Budi Hartono.

Pernah memiliki pengalaman sebagai Analis Riset Kredit Global dan Perbankan Investasi di lembaga keuangan global JP Morgan, membuat Armand dipercaya memimpin bisnis perbankan Grup Djarum. Saat ini, Armand masuk dalam jajaran direksi Bank BCA sebagai Wakil Presiden Direktur, mendampingi Jahja Setiaatmadja selaku Direktur Utama bank dengan kode saham BBCA tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...