Mengenal Avian, Pemimpin Pasar Cat Dekoratif Besutan Keluarga Tanoko

Amelia Yesidora
14 Desember 2021, 09:00
Avian, saham AVIA, emiten:AVIA, Profil perusahaan, IPO, aksi korporasi
Avian

Selama perjalananya, Avian terus beronovasi dan mengembangkan bisnisnya. Pada 1985, perusahaan mulai memproduksi cat otomotif, yang terdiri dari cat top coat, cat primer, dan cat semprot. Upaya tersebut menjadi bagian dari visi Avian untuk menjadi perusahaan yang terintegrasi secara vertikal. Pada 1986, Avian mulai memproduksi resin dan membeli tiga reaktor dari Korea. 

Penjualan pun meningkat hingga perusahaan memutuskan untuk membeli lahan seluas 60 ribu meter persegi pada 1987. Lahan tersebut kemudian digunakan untuk ekspansi pabrik dan gudang. Tidak hanya itu, Avian berinvestasi untuk pabrik kaleng metal pada 1992 dan pabrik cat kedua di Serang pada 1996.

Bisnis keluarga tersebut terus mengekor hingga generasi ketiga keluarga Tanoko. Ruslan Tanoko, generasi ketiga, turut membantu perusahaan di divisi sales dan marketing pada 2000. Sembilan tahun kemudian, Robert Tanoko, juga sebagai generasi ketiga keluarga Tanoko, ikut dalam proses operasi Avian.

Tak sebatas inovasi, Avian gencar melakukan ekspansi seperti membangun anak perusahaan bernama Tirtakencana Tatawarna pada 2001. Perusahaan itu bertugas sebagai pusat distribusi produk Avian ke seluruh Indonesia.

Pada 2005, Avian menambah varian produk baru bernama No Drop, brand yang dikenal sebagai cat pelapis anti bocor. Lima tahun berselang, Avian muncul dengan produk cat tembok lini premium serta mesin tinting. Mesin ini memungkinkan konsumen untuk memilih warna sendiri. Kemudian, pada 2011 perusahaan meluncurkan semen instan bermerk “Giant Mortar”. 

Jenis cat terbaru Avian diluncurkan pada 2019 dengan nama Avitex One Coat yang berhasil mendapatkan hak paten berkat daya tutup yang tinggi. Cat tersebut diklaim manajemen mampu menutup permukaan dengan satu lapisan, dibandingkan cat lain yang membutuhkan dua lapisan untuk menutup sempurna.

Avian Kuasai Pasar Cat Dekoratif

Menurut riset Frost & Sullivan, Avia Avian memiliki pangsa pasar cat dekoratif sebesar 20% di Indonesia untuk penjualan tahun 2020. Dalam pasar produk cat dan pelapis dekoratif, Avian menjadi satu-satunya produk lokal dari tiga pemain teratas di Indonesia. Riset tersebut juga menyatakan Avian memiliki pusat distribusi terbanyak di Indonesia, per 31 Mei 2021.

Avian Brands juga memiliki profil keuangan yang kuat, dengan tingkat pertumbuhan penjualan rata-rata di atas dua digit dan tingkat laba melebihi rata-rata industri sejenis. Selain itu, pada periode Mei 2021 Avian memiliki tingkat marjin EBITDA di atas 30% dan cash conversion rate mencapai 91% pada tahun 2020.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
Sebuah kiriman dibagikan oleh Avian Brands (@avianbrands)

Pemasukan perusahaan diperoleh dari dua segmen usaha, yaitu architectural solutions berupa cat dekoratif dan trading goods berupa produk pelengkap. Dari kedua segmen ini, architectural solutions mempunyai margin laba yang jauh lebih tinggi, yaitu 79% terhadap penjualan dan 92,5% terhadap laba kotor konsolidasi perusahaan di tahun 2020.

Hingga Desember 2021, Avian Brands sudah memiliki beberapa anak perusahaan yang dimiliki langsung dan secara tidak langsung. Pertama, adalah PT Tirtakencana Tatawarna yang  memiliki 96 pusat distribusi.

Kedua, ada PT Solusi Rumah Praktis yang menyediakan jasa pengecatan di sekitar Jakarta. Ketiga, perusahaan distribusi yang fokus bekerja di Batam, bernama PT Tirtakencana Batamindo.

Keempat, PT Bangun Bersama Solusindo yang merupakan perusahaan joint venture dengan Saint Gobain Group untuk memproduksi pelapis anti bocor yang memiliki dua komponen berbahan dasar semen. Kelima, ada PT Multipro Paint Indonesia yang khusus memproduksi cat marine dan protective.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...