Profil Mirza Adityaswara hingga Lompatan Karir dari BI ke OJK
Deretan Pengalaman Mirza Adityaswara
Menurut berbagai sumber, Mirza pertama kali merintis karir sebagai bankir di Bank Sumitomo, sebagai Dealer hingga Head of Credit Analyst sejak 1989. Mengabdi sekitar empat tahun, dia kemudian memutuskan pindah ke Bank PDFCI sebagai Senior Officer, Syndication Loan Department dan hanya bertahan setahun, hingga 1994.
Usai mengantongi gelar Master of Applied Finance pada 1995, Mirza bekerja di berbagai perusahaan sekuritas, baik asing maupun nasional. Di antaranya, periode 1995-1997, dia bekerja sebagai Senior Banking Analyst di BZW Niaga Securities Indonesia.
Selanjutnya, Mirza Adityaswara sempat menjadi Director, Senior Banking Analyst di Deutsche Morgan Grenfell Securities dari 1997 hingga 1998. Dia juga pernah menjabat sebagai Director, Senior Banking Analyst untuk Indonesia dan Filipina, di Indosuez WI Carr Securities Indonesia periode 1998-2001.
Pada periode 2002-2005, Mirza Adityaswara sempat menjadi Head of Securities Trading and Research di Bahana Sekuritas. Sementara pada periode 2005-2008, dia diminta menjadi Director, Head of Equity Research and Bank Analysis Credit Suisse Securities Indonesia.
Sampai periode 2008-2010, pria berdarah Minang, Jawa dan Sunda itu dipilih menjadi Managing Director, Head of Capital Market di Mandiri Sekuritas, merangkap Kepala Ekonom Bank Mandiri Group.
Karir Mirza di industri keuangan terus menanjak, pada 2012 dirinya terpilih sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan hingga 2013. Dia juga menjabat sebagai Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
Berkat jejeran pengalamannya di industri keuangan, Mirza Adityaswara resmi menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia periode 2013-2019. Kelar menjadi salah satu pejabat di Bank Sentral, Mirza kemudian menunjukkan ketertarikannya terhadap teknologi industri keuangan.
Pada November 2020, Mirza meluncurkan Indonesia Fintech Society (IFSoc). Ini merupakan forum diskusi kebijakan fintech dan ekonomi digital. Dia juga diangkat sebagai Presiden Komisaris perusahaan dompet digital, PT Visionet Internasional atau OVO.