Profil SpaceX, Perusahaan Elon Musk yang Akan Investasi di IKN

Nadya Zahira
17 Februari 2023, 11:52
Purwarupa pesawat ulang alik Starship milik SpaceX terlihat sebelum pendiri SpaceX Elon Musk memberikan informasi terbaru mengenai roket Mars Starshio di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (28/9/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Callaghan O'Hare
Purwarupa pesawat ulang alik Starship milik SpaceX terlihat sebelum pendiri SpaceX Elon Musk memberikan informasi terbaru mengenai roket Mars Starshio di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (28/9/2019).

Proyek Terbaru

Proyek SpaceX terbaru pada tahun lalu adalah membawa astronot ke orbit dan ISS dalam proyek Crew Dragon Demo-2, SpaceX Demo-2. Selain itu ada juga roket Falcon 9. Roket ini adalah generasi terbaru dari keluarga roket Falcon.  

Falcon 9 merupakan roket yang bersifat reusable. Konsep dapat dipakai kembali ini adalah terobosan utama yang diperkenalkan oleh SpaceX. 

Keberhasilan Falcon-9 dibuktikan pada Mei 2021. Roket ini berhasil meluncurkan 60 satelit internet Starlink ke orbit dan merupakan percobaan ke-10 peluncuran. Pendaratan roket menggunakan reusable booster. 

Perusahaan mengklaim proyek terhebat SpaceX saat ini adalah Falcon Heavy roket paling besar dan paling kuat di dunia. Roket ini memiliki kapasitas sampai 64 ton. Kekuatan mesinnya setara dengan 18 pesawat Boeing-747. 

Selain memproduksi roket serta pesawat antariksa, SpaceX juga memiliki ambisi untuk menjadi yang pertama dapat sampai ke Mars. Proyek ini akan memakai roket bernama Big Falcon Rocket. Tinggi roket tersebut 117 meter dan memiliki kapasitas sampai 100 ton. 

Selain sebagai wahana ke Mars, roket BFR juga digadang-gadang akan menjadi alat transportasi tercepat di dunia. Pada 2015, SpaceX memperkenalkan proyek ambisius lainnya bernama Starlink.

Starlink adalah proyek konstelasi satelit. Idenya memberikan akses internet yang sangat cepat dan murah serta dapat menjangkau seluruh dunia dengan mengorbitkan 42 ribu satelit.

Ribuan kepingan sampah dari satelit yang rusak, roket pendorong, dan senjata bekas uji coba rupanya telah menciptakan pencemaran di ruang angkasa. Kepingan sampah itu terjebak di orbit selama bertahun-tahun.

Berdasarkan laporan Orbital Debris Programme Office (ODPO), ada 16.355 kepingan sampah luar angkasa hingga 4 Agustus 2022. Rusia tercatat sebagai negara penyumbang sampah luar angkasa terbanyak. Jumlahnya mencapai 6.416 kepingan sampah atau setara 39,22% dari total kepingan sampah luar angkasa pada periode bulan lalu.

Berikutnya, Amerika Serikat menempati peringkat kedua penyumbang sampah luar angkasa terbanyak yakni mencapai 5.219 kepingan sampah. Kemudian, Tiongkok di peringkat ketiga dengan total 3.814 kepingan sampah luar angkasa.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...