Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Masuk Bursa Cawapres

Dzulfiqar Fathur Rahman
22 Mei 2023, 16:49
cawapres, pilpres 2024, Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menyampaikan paparannya saat Kuliah Kebangsaan di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Pada 1992, Nasaruddin menyelesaikan pendidikan pascasarjana di IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta Selatan. Pria kelahiran 1959 itu memperoleh gelar magister tanpa tesis.

Nasaruddin kemudian memperoleh gelar doktor dari IAIN Syarif Hidayatullah pada 1998. Ia memperoleh gelar ini dengan disertasi yang membahas perspektif gender dalam Al-Qur'an. Menurut situs web Masjid Istiqlal, ia merupakan lulusan terbaik di angkatannya.

Nasaruddin kemudian menerbitkan pada 1999 buku berjudul Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran, yang selaras dengan disertasinya. Menurut situs web Masjid Istiqlal, lulusan pesantern di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, itu telah menulis 12 buku.

PRESIDEN SERAHKAN SAPI KURBAN KE MASJID ISTIQLAL
Presiden Joko Widodo menyerahkan sapi kurban ke Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.  (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.)

Imam Masjid Istiqlal

Pada 2002, IAIN Syarif Hidayatullah mengukuhkan Nasaruddin sebagai guru besar dalam bidang tafsir di Fakultas Ushuluddin. Dalam agama Islam, ushuluddin berarti ilmu tentang dasar-dasar agama yang berkaitan dengan keyakinan kepada Allah, rasul, kitab suci, soal-soal gaib seperti hari kiamat, dan kada-kadar.

Karier Nasaruddin memasuki babak baru pada 2011 ketika ia menjabat sebagai wakil menteri agama dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ke-2. Nasaruddin merupakan orang pertama yang mengemban jabatan baru ini. Ia memegang jabatan ini hingga 2014.

Nasaruddin mulai menjadi imam besar Masjid Istiqlal pada 2016. Masjid yang berlokasi di Jakarta Pusat ini memiliki kapasitas 200 ribu jemaah. Kapasitas ini menjadikannya sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketujuh di dunia.

Di luar masjid, Nasaruddin merupakan komisioner purnabakti di Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Sang professor telah bergabung ke dalam lembaga independen ini sejak 1999.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...