Lima Mega Proyek Dunia selain IKN

Dini Pramita
11 Agustus 2023, 09:23
Suasana proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (30/5/2023).
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Suasana proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (30/5/2023).

Mega proyel Gulf Railway merupakan proyek pembangunan jaringan rel kereta api yang menghubungkan enam negara dalam Teluk Persia yaitu Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Oman, dan Bahrain yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC).

Jaringan rel yang dibangun membentang sepanjang 2.177 kilometer dan diperkirakan menelan anggaran sebesar US$ 250 atau sebesar Rp 3.804,4 triliun (kurs Rp 15.217). Pembangunan konstruksi dari jaringan rel ini tak berlanjut sejak 2008.

Namun, pada Mei 2023, Kuwait merilis desain rel untuk Gulf Railway sepanjang 111 kilometer yang akan melintasi negaranya. Sekretaris Jenderal GCC Jassem Al-Budaiwi mengatakan pembangunan Gulf Railway akan segera direalisasikan karena Arab Saudi dan Kuwait telah selesai membuat desain relnya di masing-masing negara.

4. Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)

Mega proyek International Space Station (ISS) yang akan mengelilingi bumi setiap 92 menit itu dibangun oleh konsorsium 15 negara dan lima badan antariksa di dunia yang berasal dari Amerika Serikat (NASA), Jepang (JAXA), Rusia (Roscosmos), Kanada (CSA), dan Uni Eropa (ESA).

Proyek ini dicanangkan pada tahun 1994 untuk mengembangkan ilmu di bidang astronomi, biologi dan fisika. Pengerjaan konstruksi ISS mulai dilakukan pada 1998 dan ditargetkan akan selesai pada 2030 mendatang.

Menurut laporan NASA, total biaya pembangunan ISS hingga 2010 adalah sebesar US$ 100 miliar atau setara dengan Rp 2.282,6 triliun (kurs Rp 15.238). Biaya itu diperkirakan akan terus meningkat hingga menyentuh US$ 230 miliar pada 2030 mendatang.

5. Madinat al-Hareer (Silk City)

Pembangunan kota buatan Madinat al-Hareer atau Silk City yang dirancang oleh Pemerintah Kuwait pada 2014 diperkirakan menelan anggaran sebesar US$ 132 miliar. Pembangunan yang melibatkan investasi dari Cina itu ditujukan untuk mengatasi persoalan kelebihan penduduk di Kuwait.

Pada 2019, konstruksi Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Sabah Causeway pada fase pertama dimulai. Pembangunan jalan yang akan menghubungkan Kuwait bagian utara dengan Kota Kuwait itu, disebut-sebut sebagai salah satu proyek infrastruktur jalan paling menantang di seluruh dunia. Konstruksi yang diperkirakan menelan biaya US$ 3 miliar itu merupakan bagian dari Kuwait Vision 2035.

Pada September 2020, pembangunan Mubarak Al Kabeer Port yang merupakan bagian dari China's Belt and Road Initiative dilaporkan telah selesai 53%. Pengerjaan konstruksi fase keempat selesai pada April 2021.

Pembangunan Silk City terus berlangsung hingga saat ini dan dijadwalkan selesai pada 2044 dengan waktu pengerjaan selama 25 tahun.

Halaman:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...