Profil Istaka Karya, BUMN yang Pailit dan Dibubarkan

Dini Pramita
25 Agustus 2023, 14:34
Ilustrasi. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Korban BUMN PT Istaka Karya (Perkobik) melakukan aksi di depan Underpass Kentungan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (8/5/2023). Dalam aksi yang juga diikuti sejumlah penyandang disabilitas itu
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.
Ilustrasi. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Korban BUMN PT Istaka Karya (Perkobik) melakukan aksi di depan Underpass Kentungan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (8/5/2023). Dalam aksi yang juga diikuti sejumlah penyandang disabilitas itu mereka menuntut negara dan pemerintah bertanggung jawab menyusul PT Istaka Karya yang dinyatakan pailit dan dibubarkan masih memiliki hutang terhadap suplier dan subkontraktor pembangunan underpass Kentungan.

Saat itu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menggabungkan seluruh perusahaan tersebut menjadi konsorsium berbentuk perseroan terbatas. Konsorsium pun terbentuk dengan nama PT ICCI.

Pemerintah berjanji akan membantu perseoran tersebut yang diwujudkan dalam bantuan untuk operasional awal seperti survei ke Arab Saudi dan ke Amerika Serikat. Biaya survei yang dibutuhkan saat itu rata-rata sebesar Rp 30 juta dan pemerintah bersedia menanggung 80% biaya. Dukungan lainnya berupa penjamin pinjaman yang diambil oleh ICCI ke bank.

Pemerintah akhirnya mengambil alih seluruh saham PT ICCI pada 1983 dan mengubah namanya menjadi PT Istaka Karya (Persero).

Konstruksi Warisan Perusahaan

Semasa masih bernama PT ICCI, perusahaan ini banyak mendapatkan kontrak pengerjaan konstruksi di luar negeri. Antara lain pembangunan perumahan, gedung akademi, jalan, taman, masjid, dan bangunan pelengkap lain di Akademi Militer Raja Abdul Azis, yang terletak sekitar 40 kilometer di barat laut Riyadh. Kontrak bernilai US$ 251 juta didapatkan melalui kerja sama dengan Saoud Al-Muraibid Establishment, perusahaan kontraktor yang berbasis di Riyadh.

Proyek lainnya adalah pembangunan gedung, tangki air, penyimpanan terbuka, dan sejumlah fasilitas lainnya di pangkalan Angkatan Laut Arab Saudi di Jubail. Kontrak ini senilai US$ 32 juta. Kontrak dengan militer Arab Saudi lainnya adalah pembangunan gedung dan apron di pangkalan Angkatan Udara Arab Saudi, Dhahran, dengan nilai US$ 47 juta.

Di dalam negeri, beberapa proyek yang dikerjakan oleh Istaka Karya antara lain reklamasi Bitung Manado, Plaza Batamindo, dan kereta bandara Yogyakarta International Airport. Istaka juga dikenal dengan beberapa proyek fly over dan jembatan seperti fly over Casablanca, jembatan-jembatan Trans Papua yang membentang dari Habema-Mugi, jalan layang Kampung Melayu- Tanah Abang, dan underpass Kentungan, Yogyakarta, yang membentang sepanjang 900 meter.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...