Profil PLTU Suralaya, Akan Diredupkan Untuk Kurangi Polusi Udara

Mela Syaharani
31 Agustus 2023, 18:16
Cerobong asap raksasa dari tujuh PLTU menjulang di atas desa Suralaya, Banten, Kamis (30/8).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Cerobong asap raksasa dari tujuh PLTU menjulang di atas desa Suralaya, Banten, Kamis (30/8).

Kehebohan pemadaman listrik kembali terjadi pada 2019 lalu yang melanda wilayah Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah.

PLN sempat memberikan keterangan jika hal tersebut diakibatkan gangguan gas turbin 1-6 di PLTU Suralaya.  Namun, PLN kemudian meralat bahwa kejadian ini berasal dari matinya dua sirkuit di sistem transmisi utara (Rembang-Ungaran-Mandiraja) mati.

Meski beberapa kali jadi penyebab pemadaman dalam skala besar, nyatanya PLTU ini memiliki beberapa prestasi. Disebutkan pada laman resmi PLN, PLTU Suralaya pernah meraih beberapa penghargaan.

Mulai dari penghargaan di bidang inovasi, K3L & Lingkungan dan CSR baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. PLTU Suralaya memiliki program tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan membangun Eco Park

Suralaya. PLTU ini juga turut serta memberi dukungan pemerintah untuk meraih target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT). Pada 2025 nanti akan mengimplementasikan co-firing biomassa pada sebagian pembangkitnya sebagai wujud komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dan CO2.

Sektor transportasi penyumbang terbesar polusi udara Jakarta
Sektor transportasi penyumbang terbesar polusi udara Jakarta (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.)

Atasi Polusi Udara Jakarta

 

Menanggapi masalah polusi udara, Presiden Joko Widodo memastikan penanganan polusi udara di DKI Jakarta terus dilakukan oleh pemerintah. Dia juga menyebut aksi ini harus dilakukan secara total meskipun membutuhkan waktu.

Beberapa cara yang dapat menurunkan polusi udara di Jakarta, yaitu optimalisasi kendaraan umum, penanaman pohon, penerapan work from home (WFH), hingga modifikasi cuaca. "Dibutuhkan usaha bersama-sama semuanya," kata Jokowi.

Selain melaksanakan cara-cara di atas, pemerintah juga menjadi pengawas bagi sektor industri menjadi penyebab terbesar polusi udara seperti PLTU hingga emisi kendaraan bermotor. 

"Kami cek semuanya emisinya. Termasuk pemakaian mobil listrik banyak yang kita kerjakan untuk menyelesaikan ini," ujar Jokowi. "Tapi memang bertahap. (Industri yang bandel) sanksi pasti dan bisa ditutup."

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...