Legenda Rokok Kretek Sampoerna, Kini Produksi Rokok Elektrik

Amelia Yesidora
13 Januari 2023, 16:37
House of Sampoerna, museum tembakau dan kantor produsen rokok HM Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur.
Imam Taufik Suryane/houseofsampoerna.museum
House of Sampoerna, museum tembakau dan kantor produsen rokok HM Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur.

Bahkan dalam buku 4-G Marketing: A 90-year Journey of Creating Everlasting Brands, Dji Sam Soe pernah dijadikan mata uang pedagang masa itu. “Karena nilainya lebih stabil ketimbang mata uang resmi,” kutip buku yang ditulis Hermawan Kartajaya, Yuswohady, dan Sumardy. 

Filosofi Cina memang berakar kuat dalam pemilihan nama perusahaan dan produk. Melansir buku Mereka Mau Hidup Seribu Tahun Lagi karya M. Taufiqurohman, Dji Sam Soe berasal dari bahasa Hokkian yang berarti dua, tiga, dan empat. Bila dijumlahkan, hasilnya sembilan.

Begitupun nama Sampoerna, memiliki dua makna. Pertama, ejaan dari kata “sempurna” dan kedua, kata Sampoerna terdiri dari sembilan huruf. “Orang Cina percaya sembilan merupakan angka keberuntungan,” kata Elvira Lianita, Manajer External Communication PT HM Sampoerna dilansir dari buku tersebut. 

Siti Aisyah, buruh linting Sampoerna
Siti Aisyah, buruh linting Sampoerna (Istimewa)

Bisnis Keluarga Tiga Generasi

Liem Seeng Tee meninggal pada 1956, sehingga tonggak Sampoerna beralih ke anaknya, Liem Swee Ling yang dikenal dengan nama Aga Sampoerna.

Aga fokus memproduksi sigaret kretek tangan alias SKT dengan nama Sampoerna Hijau. Kini, produk tersebut dikenal dengan nama Sampoerna Kretek.

Ia kemudian menunjuk anaknya, Putra Sampoerna, ke jajaran manajemen pada 1970-an. Setelah 13 tahun, Putra pun menjabat sebagai CEO Sampoerna menggantikan ayahnya.

Ada dua terobosan yang dilakukan Putra Sampoerna. Pertama, ia menghilangkan sistem agen dari rantai distribusi. Ia membangun fasilitas produksi seluas 153 hektare di Sukorejo, Jawa Timur dan membeli tembakau langsung dari petani. 

Kemudian, ia mengantarkan Sampoerna ke lantai Bursa Efek Indonesia pada 1990 dengan kode saham HMSP. 

PMI Akuisisi HM Sampoerna

Setelah enam tahun melantai di bursa, produsen rokok terbesaar di dunia Phillip Morris International (PMI) melirik peluang bisnis dengan Sampoerna. Tepat pada Maret 2005, PMI mengakuisisi 97% saham Sampoerna, menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas HMSP.

Setelah mengakuisisi saham keluarga Sampoerna, PMI membeli lagi 57% saham yang ditawarkan melalui tender offer. Kala itu, Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan mekanisme tersebut bila lebih dari 20% saham dibeli dengan harga tertentu. Tujuannya agar melindungi kepentingan pemegang saham minoritas, yang mau menjual sahamnya pada PMI.

Dengan aksi korporasi tersebut, PMI mengucurkan dana hingga Rp 48,5 triliun. “Ini akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Philip Morris, meski kami juga pernah melakukannya di negara lain,” tutur Martin King, Presiden Direktur Sampoerna pada Tempo pada 2005. 

Hingga 2021, Sampoerna berhasil menguasai 28% pangsa pasar rokok di Indonesia. Dengan angka tersebut, penjualan bersih pada 2021 mencapai Rp 98,9 triliun dan laba sebesar Rp 7,1 triliun. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...