Shell Tekankan Pentingnya Riset dan Inovasi Teknologi di Sektor Energi

Image title
20 Agustus 2019, 19:46
Shell Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, logo Shell. Shell Indonesia menekankan pentingnya riset dan inovasi teknologi di sektor energi.

Shell Indonesia menilai pentingnya riset dan inovasi teknologi dalam menghadapi tantangan energi di masa depan. Demi mencari inovasi baru, Shell Lubricants Indonesia bekerjasama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Inovasi Untuk Negeri”.

Kegiatan seminar tersebut merupakan wujud partisipasi Shell untuk dapat berperan dalam mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. "Kami yakin kegiatan ini dapat menjadi wadah yang mampu melahirkan karya-karya inovatif untuk membantu mempersiapkan bangsa Indonesia menghadapi tantangan masa depan, dan menjadi bangsa yang besar, unggul, serta berdaya saing,” jelas Direktur Pelumas Shell Indonesia Dian Andyasuri dalam siaran pers pada Selasa (20/8).

Seminar ini menghadirkan narasumber seperti Sekretaris Jendral Kementerian Ristek dan Perguruan Tinggi RI Ainun Naim, Dewan Riset Nasional & Kepala Pusat Studi Energi UGM Deendarlianto, Ketua Pusat Riset Kendaraan Listrik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Nur Yuniarto, dan Founder Lentera Bumi Nusantara Ricky Elson.

Seminar tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-74 tahun dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada tanggal 10 Agustus. Salah satu topik yang dibahas adalah tantangan dan gagasan serta  kebijakan terkait masa depan energi.

(Baca: Bloomberg: Tiongkok & India Jadi Pusat Teknologi pada 2035)

Ainun mengatakan Think Efficiency sebagai katalisator invensi dan inovasi dalam menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia maju. Ada pun Deendarlianto pada kesempatan ini mengatakan konsep Center of Excellence (COE) menjadi sebuah ide untuk menghadapi tantangan energi masa depan.

Salah satu tantangan energi di masa depan adalah target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada 2025 sangat tinggi yaitu 23%. “Untuk menghadapi tantangan tersebut, COE yang berfungsi memfasilitasi, memimpin, memberikan dukungan dan/atau pelatihan kepada masing-masing area untuk melahirkan inovasi melalui riset-riset unggulan yang terintegrasi,"ujar Deendarlianto.

Dalam acara tersebut, Shell juga mengumumkan pemenang kompetisi “Think Efficiency 2019”.  Untuk kategori Energi, tim Maxwell dengan karya inovasi  “Jelly Blueflame Stove”  berhasil meyakinkan dewan juri dan berhak menjadi juara pertama.

(Baca: Pengembangan Riset, Menanti Penguatan Peran Swasta)

Tim yang beranggotakan dua orang dari Universitas Sumatera Utara (USU) ini berhasil menciptakan sumber energi pengganti gas LPG pada kompor berbasis gel bioethanol dan biodiesel berbahan dasar limbah tandan kosong kelapa sawit dan limbah bulu unggas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...