IHSG Jatuh di Bawah 5.000, OJK Tak akan Respons Berlebihan

Image title
12 Maret 2020, 19:49
ihsg anjlok, ihsg di bawah 5.000, ojk, otoritas jasa keuangan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Ilustrasi. IHSG hari ini turun lebih dari 5% ke posisi 4.895.

Fakhri mengatakan, pihaknya masih membuka peluang untuk melakukan perubahan kebijakan mengeluarkan ketentuan baru. Namun, ini akan bergantung pada kondisi pasar modal dalam negeri.

"Sebagai regulator, kami hanya menfasilitasi. apakah ada kebijakan berikutnya? Yang teknis-teknis mungkin ada," kata dia.

Kebijakan yang dikeluarkan OJK dan BEI saat ini, menurut dia, telah mempertimbangkan berbagai kondisi, terutama laju IHSG di dalam negeri. Meski indeks global juga mengalami koreksi, OJK menilai bahwa pasar saham Indonesia sudah turun terlalu besar dan berturut-turut.

(Baca: IHSG Anjlok 5,01%, Perdagangan di Bursa Disetop sebelum Penutupan)

Ada beberapa penyebab IHSG terus mengalami koreksi dalam sejak awal tahun ini. Pertama, kondisi global terutama penyebaran virus corona yang kian meningkat. Apalagi, WHO sudah menetapkan virus corona ini menjadi pandemi.

"Tidak hanya secara umum, informasi soal corona yang speksifik di Indonesia, membuat IHSG jadi tertekan," katanya.

Kedua, harga minyak terus terkoreksi. Ini menjadi penyebab kondisi pasar modal di banyak negara menjadi anjlok. Sementara kebijakan AS menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin, tak pengaruh pada bursa saham.

Ketiga, kasus PT Asurnasi Jiwasraya. Namun, Fachri menilai masalah ini sudah mulai mendapat titik terang karena Kementerian BUMN sudah menyatakan Jiwasraya berkomitmen untuk membayarkan cicilan polis mulai akhir Maret ini.

"Berita kurang enak lainnya, BI memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...