IHSG Anjlok 7,3% dalam Sepekan, Bursa Saham Siapkan Jurus Pamungkas

Image title
28 Februari 2020, 21:36
IHSG Terus Turun, BEI Kaji Aturan Pamungkas
Ilustrasi, pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Opsi lainnya, BEI menghentikan perdagangan saham bila IHSG terkoreksi lebih dari 10% atau termasuk kondisi darurat. Namun, keputusan ini perlu mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal itu juga sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor kep-00366/BEI/05-2012. Surat itu menyebutkan, bila indeks turun lebih dari 10%, maka BEI berhak membekukan sementara perdagangan (trading halt) selama 30 menit intraday.

Bila indeks tetap turun bahkan lebih dari 15%, maka bursa berhak menghentikan seluruh perdagangan (trading suspend) sampai akhir sesi perdagangan. Langkah itu juga bisa diterapkan lebih dari satu sesi.

Selain kedua opsi itu, BEI bisa mengambil tindakan lain. Intinya, setiap kebijakan yang diambil dengan memperhatikan kondisi dan hasil penilaian (assessment) terhadap dampak dari kondisi darurat. Hal ini untuk menjaga terlaksananya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyiapkan langkah untuk mengantisipasi penurunan IHSG. Salah satunya, kebijakan emiten membeli kembali (buyback) saham yang beredar di publik, tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) apabila IHSG anjlok hingga 8% dalam sehari.

(Baca: BI Catat Modal Asing Lari dari RI Rp 30 T Selama Mewabahnya Corona)

Hal itu untuk mengantisipasi tren penurunan indeks. ”Artinya pada saat turun, (bisa melakukan buyback langsung). Nanti detailnya ada di regulasi,” kata Ketua OJK Wimboh Santoso di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (28/2).

Strategi-strategi yang diungkapkan BEI dan OJK itu lantaran IHSG terus terkoreksi. Pada hari ini, indeks ditutup 1,5% ke level 5.452,7. Dalam sepekan, IHSG turun 7,3%.

Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, pelemahan IHSG sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia. Salah satu penyebabnya, investor kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona.

“Yang dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS),” katanya kepada Katadata.co.id. (Baca: Asing Jual Saham hingga Rp 1,75 Triliun, IHSG Anjlok ke 5.688,9)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...