Ekspansi ke Bisnis Jasa Konstruksi, Laba Wika Beton Tumbuh 8,3%
Karena itu, laba usaha juga tumbuh 14,3% ytd menjadi Rp 490,49 miliar per September 2019. Dengan begitu, margin usaha perseroan naik 77 basis poin dari 10,4% menjadi 11,2%. "Secara kuartalan margin laba kami terus meningkat di tengah kondisi makro yang menantang. Kami mengupayakan laba terus meningkat," katanya.
Sepanjang Januari-September 2019, WTON memperoleh kontrak Rp 10 triliun. Rinciannya, senilai Rp 4,8 triliun merupakan baru dan Rp 5,2 triliun merupakan kontrak yang dicatat pada tahun ini.
(Baca: Bangun Apartemen, Wika dan Patra Jasa Dirikan Perusahaan Patungan)
Lebih rinci lagi, 31% berasal dari perusahaan induk yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) atau setara Rp 5,2 triliun. Lalu, kontrak swasta 49% atau Rp 2,35 triliun. Sisanya berasal dari proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 19% dan pemerintah 1%. WTON menargetkan perolehan kontrak Rp 9,1 triliun pada akhir tahun ini.
Perusahaan pun mengincar proyek kilang minyak eksisiting (RDMP), JLKA Lintas Tebing-Siantar, Jalan KA Muara Enim, Jalan Tol Indrapura-Kisaran dan PLTU-1 Sulut 2x25 MW. Sedangkan untuk proyek internal antara lain Tol Pekanbaru-Padang, Harbour Road Fase 2, Stadion BMW, Tol Semarang-Demak dan PLTU Sumbagsel 2x150 MW.
(Baca: Banyak Proyek Baru, Harga Saham Wika Beton Bisa Naik 2 kali Lipat)