Katadata Market Index: IHSG September Diprediksi Masih Bearish

Happy Fajrian
5 September 2019, 16:29
katadata insight center, KIC, katadata market sentiment index, KMSI, ihsg, bursa
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi layar pergerakan IHSG.

Pertama, perkiraan inflasi yang rendah. Dua, masih menariknya imbal hasil aset keuangan domestik. Serta ketiga, sebagai langkah antisipasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi domestik dari dampak perlambatan ekonomi global.

IHSG Agustus Turun 0,97%

Sementara itu IHSG sepanjang Agustus lalu tercatat mengalami penurunan sebesar 62,04 poin atau 0,97% dari 6.390,51 pada penutupan Juli menjadi ditutup di posisi 6.328,47 pada akhir Agustus. Namun jika dibandingkan dengan posisi penutupan setahun sebelumnya, Agustus 2018, IHSG naik 5,15%.

Secara indeks sektoral, sektor industri dasar dan kimia naik paling tinggi sebesar 5,6%. Salah satu saham pendorongnya yaitu saham PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) yang melesat naik dari Rp 1.410 per saham pada penutupan Juli menjadi Rp 3.010.

(Baca: IHSG Hari ini Diramal Terkoreksi, Saham Rokok Direkomendasikan)

Namun  tidak seperti periode Juli, PICO sukses melalui Agustus tanpa terkena penghentian perdagangan saham sementara (suspensi) dari pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka ‘cooling down’ setelah harganya naik secara signifikan.

Selain sektor industri dasar, sektor infrastruktur dan manufaktur juga mencatatkan diri sebagai sektor top gainer dengan kenaikan masing-masing sebesar 2% di sepanjang Agustus 2019. Sedangkan sektor top loser yaitu sektor keuangan yang turun 4,5%, dan perdagangan turun 4,1%.

Sedangkan saham top gainers Agustus selain PICO yaitu PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) yang melejit 385,4% dari Rp 171 per saham menjadi Rp 830. Kemudian PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) meroket 223% dari Rp 1.695 menjadi Rp 5.475 per saham.

Tiga saham top loser Agustus yaitu PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) anjlok 80,7% dari Rp 825 per saham menjadi Rp 159. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) turun 63,3% dari Rp 150 menjadi Rp 55 per saham, dan PT SMR Utama Tbk (SMRU) turun 53,7% dari Rp 108 menjadi Rp 50 per saham.

(Baca: Agung Podomoro Tepis Jual Central Park, Sahamnya Loyo Hari Ini)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...