Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed Antarkan IHSG Naik 0,21 %
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (4/7) dengan kenaikan 13,34 poin atau 0,21 % ke posisi 6.375,97. IHSG sempat mampir ke zona merah pada sesi satu, namun berhasil kembali ke zona hijau hingga perdagangan berakhir.
Menurut data RTI Infokom, total transaksi saham sepanjang hari ini sebesar Rp 7,47 triliun dari 18,99 miliar saham. Sebanyak 211 saham berakhir di zona hijau, 192 saham berakhir di zona merah, dan 146 saham berakhir di zona netral. Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih di pasar reguler Rp 6,03 miliar.
Penguatan IHSG terutama ditopang oleh saham-saham di sektor infrastruktur yang naik 0,88 %, tambang naik 0,79 %, konsumer naik 0,37 %, dan properti naik 0,65 %. Beberapa saham tersebut yaitu PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) naik 1,28 %, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) melonjak 6,94 %, serta PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang naik 4,41 %.
(Baca: Perusahaan Rokok dan Kayu Masuk Bursa Saham, Raih Dana Rp 82,8 Miliar)
Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih saham di pasar reguler sebesar Rp 6,03 miliar. Namun di pasar negosiasi/tunai, mereka membukukan penjualan bersih saham hingga Rp 80,72%.
Beberapa saham yang menjadi buruan investor asing hari ini di antaranya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp 52,9 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Rp 45,8 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) Rp 33,4 miliar, serta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp 33,2 miliar.
Dilansir dari Antara, analis Indopremier Sekuritas, Mino, mengatakan bahwa salah satu faktor pendorong laju IHSG yaitu ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, bulan ini.
Beberapa faktor yang diperkirakan akan mendorong The Fed menurunkan suku bunganya yaitu data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan penciptaan lapangan kerja baru di sektor swasta serta naiknya harga komoditas.
(Baca: Katadata Market Index: IHSG Juli di Zona Bearish Tertahan Sektor Riil)
"Penguatan IHSG dipicu ekspektasi The Fed menurunkan suku bunga acuan pada bulan Juli, setelah data tenaga kerja sektor swasta menunjukan perlambatan dan naiknya harga komoditas," paparnya.
Ekspektasi itulah yang membuat bursa saham AS pada penutupan perdagangan Rabu (3/7) berakhir lebih tinggi dan mencatatkan rekor penutupan tertingginya. Tercatat indeks Nasdaq naik 0,75%, S&P 500 naik 0,77%, dan Dow Jones naik 0,67%.
Kinerja bursa AS pun merambat ke Asia. Hari ini bursa saham Asia berakhir dengan kinerja yang bervariasi. Sejalan dengan IHSG ada indeks Nikkei, Kospi, dan Strait Times yang berakhir di zona hijau, masing-masing naik 0,3%, 0,61%, dan 0,13%. Sedangkan indeks Shanghai dan Hang Seng masing-masing terkoreksi 0,33% dan 0,21%.
(Baca: Butuh Dana Ekspansi dan Tekan Utang, TPS Food Jual Saham Baru 31,7%)