Neraca Perdagangan Surplus US$ 210 juta, IHSG Malah Koreksi 0,49%

Happy Fajrian
24 Juni 2019, 18:47
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019). IHSG awal pekan ini, Senin (24/6) ditutup turun 0,49 persen ke posisi 6.284,78.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019). IHSG awal pekan ini, Senin (24/6) ditutup turun 0,49 persen ke posisi 6.284,78.

Kendati demikian, saham dua bank kelas kakap, yakni PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dibeli investor asing dalam jumlah yang lumayan yakni masing-masing sebesar Rp 63,9 miliar dan Rp 31,2 miliar.

Bursa Asia Positif di Tengah Ancaman Perang Dagang dan Konflik Iran-AS

Berkebalikan dengan IHSG, mayoritas bursa utama Asia mengakhiri perdagangan hari ini dengan positif. Indeks Shanghai naik 0,21%, Hang Seng 0,14%, Nikkei 0,13%, Kospi 0,03%, dan PSEi 0,06%. Hanya Strait Times dan KLCI yang berakhir negatif masing-masing turun 0,34% dan 0,36%.

Padahal, ancaman eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok masih ada walaupun kedua pemimpin negara yang berseteru sepakat untuk bertemu pada KTT G-20 di Jepang akhir bulan ini.

Kendati demikian pelaku pasar meragukan kedua belah pihak yang berseteru tersebut akan mencapai kesepakatan yang berarti, dan mengakhiri perang tarif yang telah melukai perekonomian global.

(Baca: AS Tambah Lima Perusahaan Superkomputer Tiongkok dalam Daftar Hitam)

Apalagi, ketegangan antara AS dan Tiongkok tidak hanya sebatas perang tarif saja karena AS memasukkan sejumlah perusahaan asal Tiongkok, salah satunya yaitu Huawei, ke dalam daftar entitas yang dilarang berbisnis dengan perusahaan asal AS tanpa persetujuan pemerintah AS.

Sementara itu Tiongkok juga memiliki daftar perusahaan asing yang tidak dapat dipercaya dan melukai kepentingan ekonomi negaranya. Salah satu perusahaan asal AS yang masuk ke dalam daftar tersebut yaitu FedEx Corp. setelah perusahaan ekspedisi tersebut gagal mengantarkan barang kiriman perusahaan asal Tiongkok ke AS.

Di sisi lain, konflik antara AS dan Iran terus berkembang setelah insiden penembakan pesawat pengintai tanpa awak atau drone milik militer AS. Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS akan menjatuhkan sanksi yang signifikan terhadap Iran.

Tensi yang kian memanas di timur tengah ini membuat harga minyak mentah dunia merangkak naik. Minyak mentah jenis Brent hari ini naik 0,14% menjadi US$ 65,29 per barel. Sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,87% menjadi US$ 57,93 per barel.

(Baca: Ketegangan AS - Iran Dorong Kenaikan Harga Minyak Dunia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...