Setelah Bali United, Arema Disebut Siap Merumput di Pasar Modal

Image title
17 Juni 2019, 13:57
Bali United merupakan klub sepak bola pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham di Asia Tenggara sekaligus menjadi emiten ke-14 yang melantai di BEI pada 2019.
ANTARA FOTO/Citro Atmoko
Direksi PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) yang merupakan perusahaan mengelola klub sepak bola Bali United melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (17/6/2019)

Iwan mengakui saat ini PSSI kesulitan untuk mengetahui aliran dana di dalam klub sepak bola karena mereka bukan perusahaan terbuka. Alhasil, PSSI tak bisa mengontrol keseimbangan neraca keuangan klub atau financial fairplay. Padahal, di sepak bola Eropa, financial fairplay diawasi secara ketat.

Saham pengelola Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (17/6) melalui skema Initial Public Offering (IPO). Sehingga, Bali United menjadi klub sepak bola pertama yang masuk ke pasar modal.

Pada hari pertamanya, nilai saham Bali Bintang Sejahtera tercatat naik 69,14% menjadi Rp 296 per unit, dari harga penawaran Rp 175 per unit hingga terkena penghentian otomatis. Klub sepak bola milik konglomerat Pieter Tanuri itu pun meraup dana segar senilai Rp 350 miliar dari aksi korporasi ini.

(Baca: Dipoles Pieter Tanuri, Bali United Klub Bola Pertama Masuk Bursa Saham)

Klub sepak bola yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali ini melepas 2 miliar saham baru atau setara dengan 33,33% dari modal disetor usai IPO. Penawaran perdana saham Bali United dilaksanakan 10-12 Juni lalu mengalami oversubscribed lantaran besarnya minat para suporter untuk membeli saham klub tersebut.

Dari total dana yang diraup tersebut, Bali United berencana menggunakan sekitar 60,5% untuk merekrut pemain dan pelatih profesional, penyelenggaraan event serta operasional klub, membuka megastore dan akademi sepakbola. Lalu, sebesar 20,4% akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan kepada entitas anak.

Ada pun 19,1% atau dari dana tersebut, akan digunakan untuk belanja modal dalam pengembangan fasilitas dan peralatan di stadion, penambahan fasilitas latihan dan akademi, ekspansi gerai Bali United Store dan Playland. Serta pengembangan teknologi informasi berupa aplikasi untuk para pendukung klub tersebut.

(Baca: Analis: Ditopang Suporter, Saham Bali United Banyak Peminat)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...