Mandiri Sekuritas Perkirakan IHSG Akhir Tahun Tembus 6.800
Mandiri Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir 2019 berada di level 6.800. Pasar saham dalam negeri masih terlihat lebih mampu beradaptasi dibandingkan negara berkembang lainnya, di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Concern lebih ke eksternal, yaitu perang dagang. Akibatnya, negatif ke growth. Tapi Indonesia lebih resilience (tahan banding) dibanding dengan emerging market lainnya," kata Head of Equity Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dalam acara buka puasa bersama media di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (28/5).
Adrian mengatakan, prediksi tersebut masih terkait dengan proyeksi rasio laba per saham alias earning per share (EPS). Mandiri Sekuritas meproyeksikan tahun ini, pertumbuhan EPS emiten berada di kisaran 8% dan untuk tahun depan tumbuh sebesar 10%.
Prediksi IHSG akhir tahun ini sebenarnya sudah dipangkas dari yang sebelumnya berada di level 7.000 lantaran mereka memperkirakan EPS di level 10%. "Namun, karena di Triwulan I-2019 ternyata hanya 7%. Maka kami coba sesuaikan EPS akan ada di angka 8% hingga akhir tahun," kata Adrian.
Target EPS yang meleset pada tiga bulan pertama 2019 tersebut disebabkan oleh tekanan pada beberapa sektor, terutama emiten komoditas. Adrian mengatakan, jika sektor ini dikeluarkan, maka pertumbuhan EPS berada di level 10%. "Jadi, IHSG bertahan di level 6.800 hingga akhir tahun bukanlah tidak mungkin," katanya.
(Baca: Investor Asing Belanja Saham Rp 421 Miliar, IHSG Naik 1,18%)