Kisruh Huawei Memanas, IHSG dan Bursa Asia Kompak Terkoreksi
Indeks Harga Saham Gabungan Terkoreksi 0,13% ke level 6.450,48 pada akhir sesi I perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/1). Koreksi IHSG didorong enam indeks sektoral yang turun, sedangkan sebanyak 200 saham berkinerja negatif hingga siang ini.
Transaksi saham sementara ini mencapai Rp 4,86 triliun dari 6,81 miliar saham yang diperdagangkan. Saham-saham tersebut ditransaksikan sebanyak 237.819 kali oleh investor. Sementara itu hanya 146 saham yang berkinerja positif, dan 142 saham tidak bergerak.
Dana asing kembali masuk ke Indonesia melalui pasar saham. Pembelian bersih oleh investor asing hingga siang ini sudah mencapai Rp 530,81 miliar. Beberapa saham yang dikoleksi investor asing hari ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dibeli bersih asing senilai Rp 119 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 56,8 miliar, serta PT Bank Central Asia Tbk Rp 28,9 miliar.
(Baca: Indeks Dolar AS Lemah Jelang Rapat Kebijakan The Fed)
Investor asing hari ini terpantau banyak melepas saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) walaupun Bank Mandiri baru saja merilis kinerja keuangannya untuk tahun buku 2018 dengan catatan yang positif. Hingga siang ini saham BMRI dilepas asing hingga Rp 163,1 miliar.
Tidak hanya itu, kinerja saham BMRI yang siang ini terkoreksi 1,05% menjadi Rp 7.100 per saham, juga turut mendorong koreksi pada IHSG. Selain BMRI saham-saham yang juga menarik turun IHSG di antaranya PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 400 poin atau 4,82% ke posisi Rp 7.900 per saham, PT United Tractors Indonesia Tbk (UNTR) turun 450 poin (1,71%) menjadi Rp 25.850, serta PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang turun 225 poin (1,66%) ke posisi Rp 13.300.
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham Asia lainnya yang juga bergerak di zona merah. Hingga berita ini ditulis, hanya indeks Nikkei dan KOSPI yang bergerak di zona hijau. Nikkei naik tipis 0,08%, sedangkan KOSPI naik 0,28%. Indeks Asia lainnya, Strait Times turun 0,27%, Shanghai turun 0,13%, Hang Seng turun 0,16%, PSEi turun 0,48%, dan KLCI turun 0,45%.
(Baca: IHSG Dibuka Koreksi Tipis 0,07% Dipengaruhi Kekhawatiran Perang Dagang)
Kinerja bursa saham Asia yang berada di teritori negatif hari ini salah satunya didorong kekhawatiran investor jelang lanjutan negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 30-31 Januari besok di AS.
Kekhawatiran investor berdasar atas tuntutan hukum AS terhadap perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei, yang diduga telah menjual peralatan telekomunikasi ke Iran, yang tengah mendapat sanksi dari AS.
Selain itu, Huawei juga diduga mencuri hak kekayaan intelektual perusahaan AS T-Mobile terkait teknologi robotik yang digunakan T-Mobile untuk menguji telepon pintarnya. Pihak AS kini tengah mengupayakan ekstradisi Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou dari Kanada untuk menghadapi tuntutan hukum di AS.
Tiongkok telah menuntut pembebasan Meng Wanzhou, dan mengancam akan melakukan hal serupa terhadap eksekutif perusahaan asal AS dan Kanada di Tiongkok.
Investor menilai perkembangan kasus Huawei ini berpotensi menyulitkan proses negosiasi AS-Tiongkok untuk mengakhiri perang tarif, terlepas dari keinginan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan tersebut.
(Baca: WIKA Lepas Status BUMN, Bersiap jadi Anak Holding BUMN Perumahan)