Berkah Perang Dagang, Sat Nusapersada Akan Bangun Pabrik Baru

Happy Fajrian
13 Desember 2018, 08:54
iphone apple
Arief Kamaludin|KATADATA
PT Sat Nusapersada Tbk dapat kontrak kerjasama merakit Iphone dengan Pegatron Corporation.

Untuk meningkatkan kapasitas pabrik, dalam keterbukaan informasi Sat Nusapersada mengungkapkan rencana untuk membangun dua pabrik baru. Sat Nusapersada disebutkan akan membeli lahan disekitar pabrik yang ada saat ini untuk membangun dua pabrik baru untuk mengantisipasi kenaikan produksi pada 2019.

(Baca pula: Hubungan AS-Tiongkok Terancam Merenggang Pasca Penangkapan Bos Huawei)

Rencananya Sat Nusapersada akan membeli lahan seluas kurang lebih 2.560 meter persegi di sekitar pabrik lama untuk membangun Pabrik 12 yang rencananya setinggi 6 lantai dengan luas bangungan lebih kurang 16.639 meter persegi. Kemudian untuk Pabrik 12A setinggi 5 lantai akan dibangun pada tanah seluas 1.152 meter persegi, sedangkan luas bangunan direncanakan lebih kurang 4.880 meter persegi.

Untuk membangun dua pabrik tersebut, Sat Nusapersada akan mengajukan fasilitas kredit dari Bank Mandiri dan menggunakan dana internal perusahaan. "Perseroan mengajukan permohonan fasilitas kredit dari Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan cashflow dalam membangun pabrik 12," ungkap keterbukaan informasi Sat Nusapersada yang disampaikan kepada BEI.

Sementara itu jumlah tenaga kerja juga akan bertambah signifikan sejalan dengan peningkatan produksi. Pasalnya sepanjang tahun 2018, jumlah tenaga kerja Sat Nusapersada telah meningkat hampir dua kali lipat, dari 3.274 per Desember 2017 menjadi lebih dari 6.000 tenaga kerja seiring dengan naiknya pendapatan perusahaan selama kuartal III-2018 secara tahunan (year on year).

Terus meningkatnya penjualan smartphone di Indonesia membuat bisnis Sat Nusapersada juga berkembang dengan sangat pesat. Sampai dengan September 2018, Sat Nusapersada telah memperoleh pendapatan sebesar US$ 233,48 juta, naik 261,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 64,59 juta. Laba kotor selama periode tersebut juga melesat 210,28%, dari US$ 6,79 juta menjadi US$ 21,05 juta.

(Baca lagi: AS-Tiongkok Gencatan Senjata, Kekhawatiran Perang Dagang Belum Mereda)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...