Fitch: Pasar Obligasi Indonesia Sudah Ketat karena Investor Terbatas

Martha Ruth Thertina
18 Agustus 2017, 23:17
Pialang tengah memantau pergerakan pasar modal.
Arief Kamaludin|KATADATA

Namun, berdasarkan observasi Fitch, relaksasi aturan tersebut nyatanya tak cukup menjadi solusi. Sebab, banyak investor institusi yang memiliki kebijakan internal mengenai batasan minimal rating obligasi. Tak ayal, pada 2016, hanya 5% dari total Rp 113 triliun obligasi korporasi yang tercatat memiliki rating A- atau di bawahnya.

Atas dasar itu, Fitch menilai kebijakan baru Bank Indonesia (BI) yang mengizinkan korporasi non-bank menerbitkan instrumen utang berupa commercial paper bertenor pendek, tidak akan meningkatkan secara signifikan jumlah korporasi yang mencari pendanaan di pasar obligasi dan mengurangi ketergantungan korporasi pada kredit perbankan.

Meski begitu, kebijakan baru tersebut diyakini bisa membantu mendiversifikasi instrumen investasi di pasar keuangan dalam negeri dan menjadi alternatif sumber utangan korporasi selain kredit perbankan. Adapun kredit bank tercatat masih menjadi sumber pembiayaan utama di Indonesia dengan porsi mencapai 90% dari total utang. (Baca juga: Perbanyak Produk Investasi, OJK Ingin Saingi Pasar Modal Thailand)

Di sisi lain, Fitch memandang positif upaya otoritas  memfasilitasi perusahaan Indonesia menerbitkan obligasi rupiah di pasar global. Namun, Fitch menilai minat investor asing masih harus diuji. Sebab, investor asing dinilai berlaku konservatif saat berinvestasi di obligasi korporasi Indonesia lantaran pasar sekundernya relatif belum likuid. (Baca juga: Jasa Marga Akan Terbitkan Obligasi Rupiah di Luar Negeri Rp 4 T)

“Ketika pembeli asing menyumbang sekitar setengah dari pasar ekuitas Indonesia dan memegang sebagian besar obligasi pemerintah Indonesia, mereka hanya menguasai 6% -7% dari pasar obligasi (korporasi) lokal,” demikian tertulis. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...