IHSG Bersiap Tembus Rekor Baru

Image title
Oleh
22 Agustus 2014, 08:26
Bursa Saham
Arief Kamaludin|Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin

Termasuk defisit neraca perdagangan Juni yang mencapai US$ 300 juta, dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal II-2014 yang mencapai 4,27 persen atau senilai US$ 9,1 miliar.

(Baca: Khawatir Rusuh, IHSG Turun 0,65 Persen di Sesi Pagi)

Investor, lanjut dia, juga akan melihat pertumbuhan rata-rata laba per saham atau earning per share (EPS) emiten yang tergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kuartal II-2014 yang tidak berbeda jauh dengan kuartal I, yakni sebesar 14,3 persen. ?Kalau saya perkirakan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 5.172-5.275,? kata dia.

Agus Susanto Benzainuri, analis equity Ascend, mengatakan  setelah keputusan MK pelaku pasar akan melihat faktor fundamental, khususnya pengaruh rencana The Fed menaikkan suku bunga pada tahun depan.

?Kalau menurut saya, IHSG akan mulai mengalami penurunan sebelum kenaikan suku bunga itu. Sekitar bulan Oktober lah menurut saya IHSG akan terkoreksi karena investor akan mulai menghitung kembali,? ujar dia.

Sementara itu, William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan masih tingginya aliran dana dari luar yang masih tinggi pergerakan IHSG masih akan kuat. Dia memprediksi IHSG pada perdagangan hari ini akan berada di level 5.150-5.244.

Dia juga merekomendasikan saham-saham seperti, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Saham lain yang turut dipantau adalah, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...