IHSG Sesi Pertama Anjlok 1,9%, Modal Asing Keluar Rp 239 Miliar

Image title
21 April 2020, 13:15
Ilustrasi, pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan sesi pertama hari Selasa (21/4), IHSG ditutup melemah di level 4.489,14.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Ilustrasi, pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan sesi pertama hari Selasa (21/4), IHSG ditutup melemah di level 4.489,14.

Pasalnya, level IHSG pada penutupan sesi pertama sudah menembus area support pertama yang dicanangkan oleh analis. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan misalnya, memprediksi IHSG begerak melemah, dengan area support pertama dan kedua di level level 4.544 dan 4.511.

Sementara, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memprediksi, area support pertama dan kedua IHSG berada di level 4.443 dan 4.318. Kemudian, analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, IHSG bergerak variatif dengan kencederungan melemah, di rentang level 4.436-4.590.

Pergerakan IHSG melemah disebabkan karena, investor khawatir mengenai prospek ke depan terutama sektor migas. Hal ini ditunjukkan dari penurunan sejumlah saham emiten migas sesaat setelah perdagangan dibuka.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, penurunan harga minyak merupakan kekhawatiran yang sedikit menjadi kenyataan. Pasalnya, penurunan harga minyak merupakan gelombang buruk efek dari penyebaran virus corona.

"Kami cukup khawatir apabila penyimpanan minyak kian memburuk, harga minyak Brent akan segera menyusul WTI, yang mungkin akan menjadi hari buruk lainnya," kata Nico menambahkan.

Penurunan harga minyak tersebut merupakan yang terendah untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dilansir dari Reuters, harga minyak menutup perdagangan dengan minus US$ 37,63 per barel karena para pedagang putus asa, sehingga harus membayar pembeli demi mengurangi pasokan minyak yang sudah tak mampu lagi ditampung.

Kontrak minyak WTI AS Mei turun US$ 55,90, atau 306%, dengan diskon US$ 37,63 per barel setelah menyentuh titik terendah sepanjang masa US$ 40,32 per barel. Brent turun US$ 2,51 per barel atau 9%, menjadi US$ 25,57 per barel.

(Baca: Harga Minyak Anjlok, Saham Emiten Migas Berguguran)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...