Ada Ketidakpastian, Pengetatan Perdagangan Bursa Perlu Dipertahankan

Image title
4 Juli 2020, 09:24
Bursa efek indonesia, perdagangan saham, transaksi saham, peraturan bursa, pandemi corona, covid-19, dampak corona, pasar modal, saham
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Bursa Efek Indonesia

"Risiko masih cukup besar, volatilitas (pasar saham) pada 2021 masih sama. Jika pandemi berlanjut sampai 2021, tentu banyak sektor usaha yang tutup dan membuat pasar modal turun," katanya.

Seperti diketahui, selain menerapkan trading halt, BEI juga menerapkan beberapa kebijakan seperti auto rejection asimetris, jam perdagangan yang lebih singkat, tidak ada daftar saham saat pre opening, dan beberapa kebijakan lainnya.

Bursa saat ini memang terus melakukan diskusi dengan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka menormalkan kembali perdagangan di pasar modal. Hal itu sejalan dengan volatilitas indeks yang sudah jauh berkurang dibandingkan beberapa waktu lalu.

(Baca: Cerita Dirut BEI soal Anjloknya IHSG saat Krisis 1998 dan 2008)

"Kami akan melihat secara keseluruhan bagaimana treatment trading di market apakah bisa dikembalikan ke posisi normal sebelum pandemi Covid-19," kata Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota BEI Laksono Widodo.

Dia mengaku bahwa secara teknis, untuk mengembalikan parameter perdagangan kembali normal bukan hal sulit untuk dilakukan, karena bisa dilakukan hanya dalam hitungan hari. Namun yang membutuhkan waktu lama adalah diskusi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku pasar, anggota komite perdagangan, OJK, dan anggota bursa.

Untuk jam perdagangan Bursa yang lebih singkat, Laksono mengatakan bahwa anggota bursa sebenarnya tidak terlalu melihat urgensi untuk dikembalikan menjadi normal dalam waktu dekat. Hal ini sejalan dengan risiko penularan virus corona, sehingga anggota bursa merasa masih perlu menjaga kesehatan karyawannya.

"Ini kan proses diskusinya yang mungkin butuh waktu agak beberapa lama. Ini tentunya akan kami proses seperti yang disebutkan, terutama dengan OJK," kata Laksono.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...