IHSG Anjlok 2,9% Dipicu Aksi Ambil Untung dan Lonjakan Kasus Covid-19

Image title
30 November 2020, 16:38
asing jual saham, profit taking, ihsg, saham, pasar modal, bursa, bursa saham, asing net sell
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Karyawan mengamati layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Sebanyak 3.467 kasus berasal dari Jawa Tengah dan DKI Jakarta, yakni masing-masing 2.036 dan 1.431 kasus, atau 55,3% dari jumlah tambahan hari ini. Lalu di urutan ketiga ada provinsi Jawa Timur dengan tambahan kasus baru yang hanya 412.

Presiden Joko Widodo pun meminta jajarannya untuk memberikan perhatian khusus pada wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Jokowi mencatat, kasus aktif Covid-19 secara nasional pada 29 November mencapai 13,41%. Angka tersebut meningkat dibandingkan rata-rata pada pekan sebelumnya sebesar 12,78%.

"Ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam minggu ini, dalam dua-tiga hari ini peningkatannya sangat drastis, yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta," kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/11).

Selain itu, tingkat kesembuhan virus corona sebesar 83,44%, menurun dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 84,03%. Jokowi pun menilai kedua catatan tersebut memburuk. "Karena itu, kasus yang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ujar dia.

Oleh karenanya, Mantan Walikota Solo itu meminta Menteri Dalam Negeri mengingatkan para gubernur, bupati, dan walikota untuk memegang penuh kendali Covid-19 dan perekonomian di wilayah masing-masing. Sebab, kepala daerah bertugas untuk melindungi keselamatan warga. "Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," katanya.

Asing Jual Saham Hingga Rp 2,69 Triliun

Pada perdagangan hari ini, investor asing juga tercatat melakukan penjualan pada saham-saham di portofolionya. Berdasarkan data RTI Infokom, asing melakukan penjualan dengan nilai bersih mencapai Rp 2,69 triliun di seluruh pasar, dimana mayoritas dilakukan pada pasar reguler senilai Rp 2,53 triliun.

Saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar, dilepas asing sehingga membuat saham-saham tersebut tercatat mengalami penurunan signifikan. Asing melakukan penjualan pada saham dari berbagai sektor, mulai dari telekomunikasi, bank, hingga konsumen.

Investor asing paling besar melakukan penjualan pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai jual bersih mencapai Rp 428,6 miliar. Saham perusahaan milik pemerintah ini pun ditutup anjlok hingga 6,65% menjadi Rp 3.230 per saham pada hari ini.

Saham selanjutnya yang juga dilego oleh investor asing dengan nilai bersih yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 419 miliar. Saham BCA pun harus anjlok hingga 2,82% pada perdagangan hari ini menjadi berada di harga Rp 31.025 per saham.

Berikutnya, asing juga ramai menjual saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai jual bersih mencapai Rp 197,5 miliar. Saham perusahaan yang bergerak di sektor berbagai industri ini pun terpaksa turun hingga 4,5% menjadi Rp 5.300 per saham.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang pada hari ini ditutup anjlok 4,22% menjadi Rp 4.090 per saham pun juga dilepas asing. Nilai bersih asing melepas saham bank milik pemerintah ini mencapai Rp 188 miliar.

Asing pun melakukan penjualan terhadap saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada perdagangan hari ini dengan nilai bersih Rp 182,2 miliar. Saham anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tersebut terpaksa ada di zona merah dengan turun 6,6% menjadi Rp 9.900 per saham. Padahal perusahaan ini baru saya mengeluarkan laporan keuangan kuartal III, dengan capaian laba yang cukup baik di tengah Pandemi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...