Kuasai Transaksi, OJK: Investor Retail Ciptakan Stabilitas Pasar Modal

Muchamad Nafi
14 Desember 2020, 15:53
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama pada Rabu (5/8/2020) dengan penguatan tipis, setelah sejak pagi bergerak flip-flop alias be
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Hoesen mengapresiasi upaya literasi dan inklusi pasar modal Indonesia yang inklusif yang dilakukan oleh BEI dengan pendirian 30 kantor perwakilan (KP) BEI dan 500 galeri investasi BEI di seluruh Indonesia.

Ia menyatakan, OJK akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia. Mereka seperti pemerintah, lembaga jasa keuangan, self regulatory organization (SRO), asosiasi, serta pelaku industri lain yang memiliki peran penting dalam pemenuhan prasyarat menuju Indonesia maju.

Kerja sama dan koordinasi tersebut antara lain dengan membangun dan menyediakan infrastruktur yang baik dan berkualitas. Sebagai contoh yakni terkait channel distribusi informasi pasar modal yang solid antara 30 KP BEI dan 500 galeri investasi BEI.

Selain itu membangun sumber daya manusia yang memiliki literasi finansial dan pasar modal yang baik, terlatih, serta memiliki optimisme sekaligus keterlibatan langsung atas peningkatan perekonomian melalui pasar modal. “Juga perlu diteruskan pengembangan berkelanjutan dan inovasi yang visioner dengan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan pasar modal,” ujar Hoesen.

Pengembangan tersebut antara lain di berbagai fitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI dan media interface investor, yaitu aplikasi perdagangan daring milik anggota bursa. Jalan lain melalui edukasi secara masif melalui media sosial, influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara daring.

Pencapaian-pencapaian tersebut juga disampaikan oleh Hasan Fawzi. Menurut Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia ini, 2020 sebagai tahun kebangkitan investor dalam negeri. Hal itu terlihat dari berbagai pencapaian positif dari sisi pengembangan pasar modal, terutama pada aspek investor retail.

Menurut Hasan, laju indeks harga saham gabungan atau IHSG pada 2020 memang sempat tertekan dari posisi tingginya di 6.299,54 poin pada akhir 2019. Pada 24 Maret 2020 lalu bahkan sempat tersungkur ke level 3,937.63 poin. Walau demikian, IHSG kembali bangkit dan terus menguat. Bahkan, setengah jam lalu sudah mencapai level 6.012.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...